Hadapi Dampak Cuaca Ekstrem, Pemda Diminta Lakukan Mitigasi Bencana

Hadapi Dampak Cuaca Ekstrem, Pemda Diminta Lakukan Mitigasi Bencana - bnpb evakuasi banjir - www.indopos.co.id

Tim BPBD Provinsi Bali saat mengevakuasi sejumlah wisatawan asing dari tempat penginapan setelah terdampak banjir di Seminyak, Bali, Sabtu (8/10/2022). (Dok. BNPB)

INDOPOS.CO.ID – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta, seluruh pemangku kebijakan di daerah meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi cuaca ekstrem, diprakirakan melanda wilayah Tanah Air dalam sepekan ke depan atau sampai Sabtu (15/10/2022).

Arahan tersebut ditujukan langsung bagi seluruh komponen mulai dari dari pimpinan daerah provinsi, kabupaten/kota, perangkat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), unsur TNI, Polri, relawan termasuk masyarakat.

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menekankan bahwa, penanggulangan bencana sudah menjadi standar pelayanan minimum pemerintah daerah.

Maka segenap komponen pemerintah daerah segera melaksanakan apel kesiapsiagaan mengecek kesiapan alat, perangkat dan personel menghadapi cuaca ekstrem yang dapat berdampak bencana. Seperti banjir bandang, angin kencang dan tanah longsor.

“Penanggulangan bencana adalah standar pelayanan minimum di daerah,” kata Suharyanto dalam keterangannya, Jakarta, Selasa (11/10/2022).

Ilustrasi – Jakarta diguyur hujan. Foto: Dokumen indopos.co.id

Berdasar data BNPB, kejadian bencana dipicu faktor cuaca seperti banjir, cuaca ekstrem dan tanah longsor mendominasi sejak 1 Januari hingga 9 Oktober 2022. Bencana banjir terjadi sebanyak 1.083 kali peristiwa, cuaca ekstrem 867 dan tanah longsor 483 kejadian.

Selain itu, disusul bencana karhutla sebanyak 239 kejadian, gempabumi dan gunungapi 21, gelombang pasang atau abrasi 21 dan kekeringan empat kejadian.

Akibat dari rentetan bencana tersebut, sebanyak 160 jiwa meninggal dunia, 28 hilang, 790 luka-luka dan 3.193.001 terdampak bencana.

Kerugian yang ditimbulkan atas bencana selama 10 bulan ini meliputi 31.170 rumah rusak, 882 fasilitas rusak, 501 fasilitas pendidikan rusak, 306 rumah ibadah rusak, 75 fasilitas kesehatan rusak, 137 kantor rusak dan 137 jembatan rusak.

“Pimpinan daerah dan segenap jajaran agar segera melakukan apel kesiapsiagaan dalam rangka mengetahui dan mengecek kesiapan alat, perangkat dan personel untuk menghadapi bencana banjir, longsor akibat cuaca ekstrem,” imbuh Suharyanto. (dan)

Exit mobile version