Pasien Gagal Ginjal Akut yang Dirujuk ke RSCM Tak Bisa Kencing

organ-tubuh-ginjal

Ilustrasi organ tubuh ginjal. ( Freepik)

INDOPOS.CO.ID – Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Dr Cipto Mangunkusumo sudah merawat pasien gangguan ginjal akut misterius (acute kidney injury/AKI) sejak awal tahun 2022. Sebagian besar merupakan balita dan kondisinya telah mengalami anuria atau tidak memproduksi air kecil (urin).

Dari Januari hingga 20 Oktober 2022, tercatat pasien gagal ginjal akut misterius mencapai 49 orang. Angka kematian akibat penyakit tersebut cukup tinggi yakni, 63 persen atau 31 orang.

“Semua kasus pasien yang masuk ke RSCM sudah dalam kondisi tidak bisa kencing,” kata Direktur Utama RSCM dr Lies Dina Liastuti di Jakarta, Kamis (20/10/2022).

Pasien termuda gagal ginjal akut yang dirawat di RSCM yakni, delapan bulan, sementara usia tertua delapan tahun. Mereka sebelumnya sudah mendapat penanganan dari fasilitas pelayanan kesehatan pertama.

“Jadi kasus yang hasil rujukan. Kita tanya dong kepada pasien. Jadi kita punya cerita dari mereka, daftar obat yang dimakan. Kita semua wawancara. Jadi mereka semua pernah diobati di tempat sebelumnya,” tutur Lies.

Gejala awal yang dialami para pasien berupa infeksi saluran cerna dan gejala ISPA, gejala khas adalah jumlah air seni yang semakin berkurang bahkan tidak bisa buang air kecil sama sekali.

Ilustrasi organ ginjal. (Freepik)

“Mereka rata-rata demam, lalu ada gejala diare, ada gejala batuk pilek masalah pernapasan dan ternyata semuanya udah pernah ke dokter sebelumnya,” ujar Lies.

Masyarakat perlu menambah wawasan tentang antisipasi bahaya gagal ginjal akut yang menyerang anak-anak. “Kita betul-betul mengusahakan bagaimana cara menanganinya dengan baik. Masyarakat perlu diberikan edukasi bahwa kasus ini ada, artinya mereka harus hati-hati,” imbuhnya.

Kasus gagal ginjal akut misterius melonjak pada Agustus 2022. Rinciannya, sebanyak dua kasus pada Januari, satu kasus pada Maret, tiga kasus pada bulan Mei, dua kasus di bulan Juni, satu kasus di bulan Juli, delapan kasus di bulan Agustus, 20 kasus pada September, dan 12 kasus pada Oktober 2022.

“Yang dirawat ada 11 (orang), 10 di PICU (Pediatric Intensive Care Unit), dan yang di IGD ada 1 orang. Mohon doanya,” beber Lies.(dan)

Exit mobile version