269 Kasus Gagal Ginjal Akut, 10 Provinsi Ini Sumbang Terbanyak

ginjal

Ilustrasi organ ginjal. Foto: Freepik

INDOPOS.CO.ID – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan, ada 10 provinsi terbanyak menyumbang kasus gangguan ginjal akut misterius (acute kidney injury/AKI) di Indonesia. Data terbaru dilaporkan mencapai 269 kasus tersebar di sejumlah provinsi Tanah Air.

Distribusi dari tabel tabulasi kasus berdasarkan provinsi, DKI Jakarta paling banyak ada 57 kasus, disusul Jawa Barat 38 kasus, Aceh tercatat 30 kasus, Jawa Timur 25 kasus, Sumatera Barat 19 kasus, Bali 15 kasus, Banten 15 kasus.

Selain itu, Provinsi Sumatera Utara ada 14 kasus, Sulawesi Selatan tercatat 12 kasus, Yogyakarta enam kasus dan Nusa Tenggara Timur lima kasus. Sebagian wilayah lainnya hanya tercatat masing-masing di bawah lima kasus.

“Ada 10 provinsi terbanyak,” kata Juru Bicara Kemenkes dr. Mohammad Syahril dalam jumpa pers virtual, Jakarta, Kamis (27/10/2022).

Dari keseluruhan kasus gagal ginjal akut pada anak tersebar di 27 provinsi di Indonesia. Sebelumnya tercatat 251 kasus gagal ginjal akut yang berasal dari 26 provinsi hingga, Senin (24/10/2022) kemarin.

Ilustrasi penyakit ginjal akut. Foto: Dokumen INDOPOS.CO.ID

“Pada 24 Oktober lalu, ada kenaikan 18 kasus. Namun kami ingin sampaikan, yang betul-betul baru hanya tiga kasus. Sementar 15 baru dilaporkan yang terjadi pada akhir September dan awal pertengahan Oktober,” beber Syahril.

Surat Edaran (SE) Kemenkes pada 18 Oktober yang meminta untuk tidak menjual dan tidak meresepkan obat sirop di fasilitas layanan kesehatan (RS, puskesmas, apotek, dan lainnya), sementara diklaim berhasil mencegah penambahan kasus baru.

RSCM, sebagai RS rujukan, contohnya, tidak mengalami penambahan pasien baru sejak 22 Oktober 2022. “Kasus gagal ginjal (GGA) akut terjadi setiap tahunnya. Namun demikian, jumlahnya kecil hanya 1-2 kasus setiap bulan,” ucap Syahril baru-baru ini.

“Kasus GGA baru menjadi perhatian pemerintah setelah terjadi lonjakan pada bulan Agustus dengan jumlah kasus lebih dari 35 kasus. Sama halnya seperti kasus hepatitis akut yang tiba-tiba juga melonjak kasusnya walau setiap tahunnya ada,” sambungnya. (dan)

Exit mobile version