Para Eks Kapolri Dukung Jenderal Listyo Sigit Adalah Kewajiban Moril

kunjungan-para-mantan-kapolri

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo ketika menerima kunjungan para mantan kapolri di Mabes Polri. Foto: Humas Polri for indopos.co.id

INDOPOS.CO.ID – Kedatangan sejumlah mantan kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (kapolri) ke Mabes Polri dalam rangka menunjukkan kewajiban moril berupa dukungan kepada Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.

“Sebetulnya kedatangan para mantan kapolri menemui Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dilihat dari aspek problem yang dihadapi Polri saat ini, tidak perlu kita apresiasi. Karena sebenarnya Kapolri Listyo Sigit ketiban sial kena getah penyakit masa lalu. Apa yang terjadi saat ini di tubuh Polri juga merupakan warisan para kapolri sebelumnya yang ketika mereka memimpin Polri tidak pernah dibenahi terutama soal kultur korup di segala lini yang terjadi dalam tubuh Polri,” tandas Koordinator Pergerakan Advokat Nusantara (Perekat Nusantara) Petrus Selestinus, kepada indopos.co.id, Jumat (28/10/2022).

Menurut Petrus, budaya suap dalam segala urusan, budaya komersialisasi jabatan untuk semua hal, meski menyangkut pelayanan kebutuhan sesama anggota Polri, merajalela di tubuh Polri.

Praktik seperti ini, kata Petrus, tidak pernah terungkap. Kalaupun diungkap maka orang yang mengungkap akan dituntut dengan pasal pencemaran nama baik atau direkayasa kasus lain dan dikriminalisasi.

“Dengan demikian, kedatangan para mantan kapolri itu tidak memberi efek perbaikan ke dalam sesuai dengan seruan presiden di hadapan seluruh pimpinan Polri beberapa waktu yang lalu,” ujar Petrus.

Petrus mengungkapkan, semangat menimbun harta untuk hidup mewah jauh lebih kuat mengakar di dalam kultur Polri ketimbang semangat melayani keadilan dan penegakan hukum.

“Apalagi mereka seolah-olah tidak ada yang ditakuti sehingga bebas merdeka melakukan transaksi,” tutup Petrus.

Untuk diketahui, sebelumnya pada Kamis (27/10/2022) sekitar pukul 11.44 WIB, sejumlah mantan kapolri mendatangi Mabes Polri. Di antaranya mantan Kapolri Jenderal Polisi (Purn) Timur Pradopo, Jenderal Polisi (Purn) Dai Bachtiar, dan Jenderal Polisi (Purn) Bambang Hendarso Danuri.

Selain itu, Jenderal Polisi (Purn) Roesmanhadi, Jenderal Polisi (Purn) Chairuddin Ismail, Jenderal Polisi (Purn) Badrodin Haiti, hingga Jenderal (Purn) Soetanto.

“Kehadiran kami ke Mabes Polri ini karena terpanggil tentu dengan situasi yang kita sama-sama prihatin adanya peristiwa. Memang pertemuan antara para purnawirawan Polri yang katakanlah para senior-seniornya mereka yang sedang menjabat, itu adalah hal yang biasa rutin,” kata Da’i Bachtiar.

Namun Da’i mengaku kehadirannya dengan mantan kapolri lainnya kali ini untuk memberikan masukan-masukan kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

“Tapi pada pertemuan kali ini memang ada sesuatu yang kita ingin berikan masukan. Terutama kepada peristiwa yang akhir-akhir ini terjadi. Tentu kami memberikan dorongan semangat, spirit, bagi mereka untuk tabah dan juga berpikir rasional untuk menghadapi situasi ini,” ujarnya.

Mantan Kapolri periode 2008-2010 Jenderal (Purn) Bambang Hendarso Danuri menyebut kecintaan masyarakat terhadap institusi Polri kini tengah menurun. Menurutnya, hal ini imbas rentetan kasus yang terjadi yang melibatkan Polri.

Kunjungan tujuh eks Kapolri ke Markas Besar Polri, Jakarta. Foto: Instagram/@divisihumaspolri for indopos.co.id

“Saat ini memang menurun karena ada beberapa peristiwa,” kata Bambang.

Dia mengatakan, Kapolri Sigit sudah melakukan sejumlah langkah perbaikan di institusi Polri. Upaya-upaya perbaikan diharapkan membawa Polri kembali dicintai masyarakat.

“Pada akhirnya kecintaan masyarakat kepada Polri akan timbul kembali. Insyaallah, seperti disampaikan Bapak Kapolri tadi, langkah konkrit sedang dilaksanakan oleh Polri di seluruh Indonesia. Mulai Mabes Polri hingga tingkat polsek,” ungkapnya. (dam)

Exit mobile version