Kasus Gagal Ginjal Akut Jadi 323, Meninggal 190 Orang

ginjal

Ilustrasi organ ginjal. Foto: Freepik

INDOPOS.CO.ID – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengemukakan, kasus gangguan ginjal akut misterius (acute kidney injury/AKI) di Indonesia kembali meningkat. Data terbaru dilaporkan 300 lebih kasus tersebar di sejumlah provinsi Tanah Air.

Temuan tersebut tercatat hingga, Kamis (3/11/2022) kemarin pukul 16.00 WIB. Peningkatan kasus gangguan ginjal akut itu terjadi sejak akhir Agustus, September dan Oktober 2022.

“Saat ini sudah ada 28 provinsi dengan 323 kasus,” kata Juru Bicara Kemenkes dr. Mohammad Syahril dalam jumpa pers virtual, Jakarta, Jumat (4/11/2022).

Kasus gagal ginjal akut terbanyak berasal dari wilayah Jakarta, disusul Jawa Barat, Aceh, Jawa Timur dan Sumatera Barat. Sebagian pasien masih menjalani peratawan di rumah sakit tiap wilayah masing-masing.

“Dari 28 provinsi, ada yang masih dirawat 34 orang,” tutur Syahril.

Ilustrasi organ ginjal. Foto: Freepik

Peningkatakan kasus baru, dibarengi dengan angka kematian akibat penyakit tersebut. Meski pasien yang dinyatakan sembuh pun cukup banyak.

“Kemudian yang meninggal 190 (orang). Yang sembuh ada 323 orang,” imbuh Syahril.

Berdasar catatan Kemenkes sampai 31 Oktober 2022 jumlah kasus gagal ginjal akut ada 304 orang, dirawat sebanyak 46 kasus. Ada penambahan signifikan dari temuan kasus baru gagal ginjal akut pada anak tersebut. Sebelumnya tercatat ada 269 kasus tersebar di 27 provinsi Tanah Air. Sementara kasus kematian bertambah dua orang.

“Kasus meninggal (gagal ginjal akut) 159 kasus atau 52 persen dan 99 kasus sembuh per 31 Oktober,” ungkap Syahril pada, Selasa (1/11/20222).

Penyakit gangguan gagal ginjal akut disinyalir terjadi karena produk obat yang mengandung zat kimia berbahaya etilen glikol. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menyegel dua perusahaan farmasi terkait kasus gagal ginjal akut. (dan)

Exit mobile version