Kemenkes Klaim Kasus Gagal Ginjal Akut Turun Sejak 18 Oktober

ilustrasi ginjal

Ilustrasi organ ginjal. Foto : Freepik

INDOPOS.CO.ID – Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. Mohammad Syahril mengklaim, kasus gangguan ginjal akut (acute kidney injury/AKI) di Indonesia pada anak mengalami penurunan dalam seminggu terakhir.

Data terbaru kasus gagal ginjal akut tercatat mencapai 323 hingga, Kamis (3/11/2022) kemarin pukul 16.00 WIB. Peningkatan kasus tersebut terjadi sejak akhir Agustus, September dan Oktober 2022.

“Penambahan kasus baru dan jumlah kematian, setelah tanggal 18 Oktober 2022 menurun jauh dibandingkan dengan sebelum tanggal 18 Oktober 2022,” kata dr. Syahril dalam keterangannya, Jakarta, Sabtu (5/11/2022).

Pihaknya menjelaskan, penurunan kasus tidak hanya terjadi pada kasus harian, tapi pada kasus yang dirawat dan kasus kematian. Bahkan ada daerah yang seluruh kasusnya telah sembuh.

Ilustrasi ginjal. Foto: Freepik

Menurut Syahril, penurunan kasus tersebut dipengaruhi beberapa hal. Salah satunya kebijakan pemerintah yang melarang memberikan obat sirup yang diduga mengandung unsur kimia EG dan DEG kepada anak.

Sebagai gantinya, masyarakat bisa memberikan obat dalam bentuk sediaan lain seperti tablet, kapsul, suppositoria, atau lainnya.

Instruksi tersebut tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor SR.01.05/III/3461/2022 tentang Kewajiban Penyelidikan Epidemiologi dan Pelaporan Kasus Gangguan Ginjal Akut Atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) Pada Anak, yang di terbitkan pada 18 Oktober lalu.

Instruksi tersebut kemudian dilanjutkan dikeluarkannya Surat Plt. Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan No. HK.02.02/III/3515/2022 tanggal 24 Oktober 2022, tentang Petunjuk Penggunaan Obat Sediaan Cair/Sirup pada Anak dalam rangka Pencegahan Peningkatan Kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA)/(Atypical Progressive Acute Kidney Injury).

“Pada akhir Agustus kan naik, setelah kita lakukan pengumuman dengan melarang penggunaan obat sirup atau cair, maka penambahan kasus baru maupun angka kematian menurun dengan drastis,” klaimnya.

“Kalau kemarin kenaikan kasus bisa mencapai 75 sampai 100 pasien, tapi setelah tanggal 18 (Oktober) itu, hanya empat-lima kasus, dan akhirnya sampai saat ini di bawah lima kasus,” tambah Syahril. (dan)

Exit mobile version