Tim Kesehatan dan Penyidik KPK Periksa Lukas Enembe, Tokoh Masyarakat Adat Bilang Begini

enembe

Masyarakat adat menjaga rumah kediaman Lukas Enembe. (dok INDOPOS.CO.ID)

INDOPOS.CO.ID – Selama 1,5 jam Gubernur Papua Lukas Enembe diperiksa oleh tim kesehatan dan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Tokoh masyarakat adat Lasarus Dike mengapresiasi sikap koperatif Lukas terhadap KPK.

“Dari awal kami mengharapkan Bapa Lukas Enembe terbuka seperti itu, supaya tidak menimbulkan gejolak di masyarakat,” ungkap Lasarus Dike kepada INDOPOS.CO.ID, Sabtu (5/11/2022).

Sebagai pemimpin, menurut dia, seharusnya Lukas menjadi contoh baik bagi masyarakat. Tidak harus berbelit-belit, sehingga menimbulkan masalah lain-lainnya.

“Sangat disayangkan sekali munculnya polemik dan gejolak di tengah masyarakat Papua beberapa bulan terakhir ini,” ungkapnya.

Gubernur Papua Lukas Enembe. Foto: Wikipedia

“Jadi sikap terbuka Lukas saat ini sangat baik menenangkan masyarakat di bawah. Hanya sayangnya kenapa tidak dari dulu,” imbuhnya.

Sebelumnya, sikap Lukas dinilai berbelit-belit dan menimbulkan polemik. Seperti meminta KPK agar memeriksa Lukas di lapangan terbuka dengan menggunakan hukum adat. Lukas juga menolak KPK memanggil isteri dan anaknya diperiksa di Jakarta karena Lukas sedang sakit.

Lukas juga dinilainya sengaja membiarkan kehadiran ratusan massa simpatisannya menjaga rumah kediaman Lukas dengan bersenjatakan panah, tombak, dan kampak. Diduga untuk menghalang-halangi KPK memeriksa Lukas.

“Kami mengimbau agar para simpatisan segera meninggalkan rumah Lukas dan kembali ke rumah masing-masing, karena kehadiran mereka tidak lagi diperlukan,” ujar Lasarus.

“Perayaan Natal sudah dekat, para simpatisan Lukas agar kembali berkumpul dengan keluarganya masing-masing guna menyambut Natal,” imbuhnya.

Ia menilai langkah KPK telah menjunjung tinggi hak-hak kemanusiaan Lukas. Dengan mendahulukan pemeriksaan kesehatan, meskipun Lukas Enembe sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam dugaan kasus korupsi. (nas)

Exit mobile version