Kasus Gagal Ginjal Akut Jadi 324, Pasien Meninggal 195 Orang

Dokter-Spesialis

Ilustrasi tenaga kesehatan. Foto: Freepik

INDOPOS.CO.ID – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyampaikan, kasus gangguan ginjal akut misterius (acute kidney injury/AKI) di Indonesia masih ada peningkatan.

Data terbaru dilaporkan telah tembus 300 lebih kasus dan tersebar di sejumlah wilayah Tanah Air.

Temuan tersebut tercatat hingga, Minggu (6/11/2022) kemarin pukul 16.00 WIB. Peningkatan kasus gangguan ginjal akut itu terjadi sejak akhir Agustus, September dan Oktober 2022.

“Masih ada 28 provinsi yang melaporkan. Saat ini jumlahnya ada 324 kasus (gagal ginjal akut),” kata Juru Bicara Kemenkes dr. Mohammad Syahril dalam jumpa pers virtual, Jakarta, Senin (7/11/2022).

Kasus gagal ginjal akut pada anak itu terbanyak berasal dari wilayah Jakarta, disusul Jawa Barat, Aceh, Jawa Timur dan Banten. Sebagian pasien masih menjalani peratawan di rumah sakit tiap provinsi.

“Saat ini masih dirawat di rumah sakit itu seluruh Indonesia ada 27 orang. Yang meninggal 195 orang dan yang sudah sembuh 102 orang,” ungkap Syahril.

Ilustrasi organ ginjal. (Freepik)

Kasus baru hanya bertambah satu orang. Berdasar catatan Kemenkes sampai 3 November 2022 jumlah kasus gagal ginjal akut ada 323 orang, dirawat sebanyak 34 kasus.

Sebelumnya tercatat ada 269 kasus tersebar di 27 provinsi Tanah Air. Sementara kasus kematian bertambah dua orang.

Penyakit gangguan gagal ginjal akut disinyalir terjadi karena produk obat yang mengandung zat kimia berbahaya etilen glikol. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menyegel dua perusahaan farmasi terkait kasus gagal ginjal akut.

Pemerintah berupaya menurunkan angka kesakitan dan kematian anak akibat gangguan ginjal akut. Salah satunya melalui pemberian terapi obat Fomepizole Injeksi sebagai penawar intoksikasi etilen glikol dan dietilen glikol (EG/DEG) dalam darah.(dan)

Exit mobile version