2.219 Orang Mengungsi Imbas Erupsi Gunung Semeru, Ini Sebarannya

Dampak-Erupsi-Gunung-Semeru

Penampakan Awan Panas Guguran (APG) dan peningkatan aktivitas vulkanik Gunung api Semeru, Jawa Timur, Minggu (4/12/2022). Foto: Dokumen BNPB

INDOPOS.CO.ID – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur (Jatim) menyatakan, ada penambahan jumlah pengungsi setelah terjadi Awan Panas Guguran (APG) dan peningkatan aktivitas vulkanik Gunung api Semeru, Minggu (4/12/2022).

“Masyarakat yang mengungsi, telah tercatat sebanyak 2.219 jiwa,” ujar Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gatot Soebroto dalam laman resmi BPBD Jatim dilihat, Senin (5/12/2022).

Jumlah tersebut tersebar di 12 titik pengungsian. Di antaranya Sekolah Dasar (SD) Negeri 4 Supiturang (266 jiwa), Masjid Arohman (70 Jiwa), Masjid Nurul Jadid (70 Jiwa), Balai Desa Oro-Oro Ombo (217 Jiwa), SMPN 2 Pronojiwo (100 Jiwa).

“SDN 2 Sumberurip ( 119 Jiwa), Balai Desa Sumberurip (228 Jiwa), Balai Desa Penanggal (131 Jiwa), Pos Gunung Sawur Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro (52 Jiwa), Balai Desa Pasirian (216 Jiwa), Lapangan Candipuro (150 Jiwa) dan Kantor Kecamatan Candipuro (600 Jiwa),” bebernya.

Wilayah yang terdampak APG Gunung api Semeru meliputi Desa Capiturang dan Sumberurip di Kecamatan Pronojiwo, Desa Sumbersari di Kecamatan Rowokangkung, Desa Penanggal dan Desa Sumberwuluh di Kecamatan Candipuro dan Desa Pasirian di Desa Pasirian.

Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang mengevakuasi warga setelah terjadi luncuran awan panas guguran dan peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Semeru di Jawa Timur. Foto: Dokumen BNPB

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan kepada masyarakat agar tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat diharapkan tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Masyarakat diminta untuk tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

Di samping itu, masyarakat diharapkan agar selalu mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.(dan)

Exit mobile version