Kroasia Raih Peringkat III, Pelatih: Bagi Kami Perunggu adalah Medali Emas

kroasia

Para pemain Kroasia melakukan selebrasi usai finis di tiga besar Piala Dunia untuk ketiga kalinya, usai mengalahkan Maroko dalam pertandingan merebut peringkat III Piala Dunia 2022 di Qatar. Kroasia menumbangkan Maroko dengan skor 2-1 di Khalifa International Stadium, Al Rayyan pada Sabtu (17/12/2022) malam WIB. Foto: skysports.com

INDOPOS.CO.ID – Kroasia berhasil mengalahkan Maroko dalam pertandingan merebut peringkat III Piala Dunia 2022 di Qatar. Kroasia menumbangkan Maroko dengan skor 2-1 di Khalifa International Stadium, Al Rayyan pada Sabtu (17/12/2022) malam WIB.

Kroasia unggul lebih dulu pada menit ke-7. Josko Gvardiol berhasil membobol gawang Maroko lewat tandukan setelah menerima umpan dari Ivan Perisic.

Dua menit berselang, Maroko sukses menyamakan kedudukan. Achraf mampu menjebol gawang Kroasia setelah memanfaatkan tendangan bebas.

Maroko tidak dalam kekuatan terbaiknya ketika berhadapan dengan Kroasia. Tim berjulukan The Atlas Lions itu kehilangan Roman Saiss, Nayef Aguerd, dan Noussair Mazraoui.

Kroasia berhasil mencetak gol kedua, lewat M Orsik pada menit ke-42. Skor menjadi 2-1 pada babak pertama. Posisi ini bertahan hingga babak kedua dan berakhirnya pertandingan.

Menanggapi kemenangan ini, pelatih Kroasia Zlatko Dalic memuji penampilan Kapten Luka Modric. Dalic berharap Modric akan bermain hingga 2024 setelah memuji penampilannya di Qatar.

“Dia kapten kami, dia bos besar kami,” katanya seperti dilansir Sky Sports, Minggu (18/12/2022).

“Dia bermain fantastis di turnamen ini. Dia berusia 37 tahun tetapi dia bermain seperti berusia 20/25 tahun. Dia pemimpin kami. Semua orang mengikutinya,” ujar Dalic.

“Saya sangat senang untuk Luka Modric, trofi ini untuknya. Dia melakukan pekerjaan yang fantastis. Beberapa orang berpikir ini adalah akhir tetapi saya pikir dia akan bertahan dengan Kroasia untuk waktu yang lama,” harapnya.

“Kami melakukan pekerjaan luar biasa malam ini dan sepanjang Piala Dunia. Bagi kami, perunggu adalah medali emas. Kami memainkan turnamen yang sulit. Maroko melakukan hal serupa dengan yang kami lakukan di Rusia,” tuturnya.

“Saya sangat bangga dan bahagia. Mungkin tidak ada yang mengharapkan kami melakukan ini lagi. Kami adalah negara kecil tapi kami punya mimpi besar,” tambahnya.

Josko Gvardiol membuka skor untuk Kroasia dengan sundulannya ke gawang Maroko dalam dalam pertandingan merebut peringkat III Piala Dunia 2022 di Qatar. Kroasia menumbangkan Maroko dengan skor 2-1 di Khalifa International Stadium, Al Rayyan pada Sabtu (17/12/2022) malam WIB. Foto: skysports.com

Sementara itu, pelatih Timnas Maroko, Walid Regragui, mengungkapkan penyebab timnya gagal meraih tempat ketiga Piala Dunia 2022 setelah kalah dari Timnas Kroasia.

“Kami ingin menyenangkan penonton sampai akhir. Sejujurnya, para pemain memberikan yang terbaik hingga pengujung pertandingan,” kata Regragui.

“Kami kurang konsentrasi dan kebugaran. Kami tidak bisa berbohong. Kami berada di pengujung pada hari ini. Kami sudah maksimal. Mesin kami rusak hari ini,” jelasnya.

“Kami merindukan Roman Saiss, Aguerd, dan Mazraoui. Selamat kepada Kroasia. Saya pikir mereka pantas mendapatkan posisi ketiga,” ucap Regragui.

“Mereka memiliki lebih banyak pengalaman daripada kami. Kekalahan itu memang pahit. Tapi, bagaimana pun, ini situasi yang pantas. Kami akan belajar dari Piala Dunia 2022,” ungkapnya.

“Kami tetap senang pada akhirnya. Kami berada dalam empat tim terbaik di dunia. Kami memberikan pertunjukan yang bagus dan citra tim bagus. Kami tidak pernah menyerah. Kami akan terus belajar dan bekerja keras,” imbuh Regragui.

“Yang saya ingat, kami menyatukan negara kami selama sebulan. Semua orang senang dan hanya sepak bola yang bisa melakukannya. Maroko memiliki banyak hal untuk dibanggakan dan dapat diimpikan untuk masa depan,” ucap arsitek berkepala plontos itu.

“Kami ingin membawa kegembiraan bagi para penggemar kami, tetapi kami tetap senang, kami berada di antara empat tim terbaik di dunia. Kami memberi semua orang pertunjukan yang bagus, kami tidak pernah menyerah. Selamat untuk Kroasia, mereka pantas mendapatkan tempat ketiga. Kami adalah tim muda yang masih belajar. Tentu, saya sedikit kecewa dengan kekalahan kedua berturut-turut ini, tapi kami melakukan semua yang kami bisa,” ungkapnya.

“Secara fisik sulit, para pemain kami lelah, itu sangat intens. Kami ingin membuat para penggemar lebih bangga dari sebelumnya, itu saja. Saya pikir kami menunjukkan kekuatan kami, kami menunjukkan bahwa sepak bola Afrika siap menghadapi tim-tim top dunia dengan efisiensi dan bermain di level tertinggi. Kami mungkin baru menyadari apa yang kami capai di Qatar setelah empat tahun, di Piala Dunia berikutnya. Tekanannya juga akan lebih besar, akan ada harapan di sekitar kami. Itu wajar,” jelasnya.

“Kami membuat pencapaian yang luar biasa tetapi kami ingin melakukannya lagi. Itu tidak akan mudah tetapi itulah tujuannya. Melalui pengalaman, Anda menjadi lebih kuat dan saya berharap kami belajar dan tumbuh dan membangun DNA sepak bola anak-anak kami di Afrika yang bertahan lama,” katanya.

“Kami sekarang telah mengizinkan anak-anak untuk bermimpi, bermimpi menjadi pesepakbola dan pergi ke Piala Dunia. Itu tak ternilai harganya. Mengenai dampaknya di negara kami, kami telah menetapkan standar yang tinggi. Saya yakin dalam 15 tahun tim Afrika akan memenangkan Piala Dunia,” tutupnya. (dam)

Exit mobile version