Jokowi Akan Hati-hati, Pengamat: Reshuffle Berimplikasi Pilpres 2024

Kabinet-Jokowi

Ilustrasi Kabinet Jokowi. Foto: dok INDOPOS.CO.ID

INDOPOS.CO.ID – Pengamat Politik yang juga Direktur Eksekutif Skala Survei Indonesia (SSI) Abdul Hakim menegaskan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak mudah melakukan reshuffle 3 menteri dari partai NasDem. Karena, NasDem saat pencapresan Jokowi sangat komitmen mendukungnya.

“Jika keputusannya salah bisa sangat dilematis,” ujar Abdul Hakim melalui gawai, Senin (2/1/2022).

Menurut dia, isu reshuffle kabinet pemerintahan Jokowi akan dilakukan sangat hati-hati. Apalagi dengan sisa pemerintahan yang tinggal 22 bulan lagi.

“Sisa 22 bulan bisa saja reshuffle menganggu kinerja pemerintahan Jokowi. Dan berujung menjadi perdebatan yang serius,” katanya.

Dengan mengeluarkan NasDem dari koalisi, menurut dia, menjadi momentum NasDem untuk mendeklarasikan diri sebagai partai oposisi. Hal ini akan menjadikan Jokowi menjadi tidak nyaman.

“Reshuffle kabinet tidak akan dilakukan dalam waktu dekat. Aroma reshuffle bisa dilakukan Jokowi pada pertengahan bulan ini atau awal bulan depan,” ungkapnya.

Ilustrasi: Kotak Suara -Pixabay:@Thor_Deichmann-disway.id

“Dengan kebutuhan saat ini, Jokowi akan segera mereposisi kabinet. Mereka yang seide atau yang tak satu gagasan lagi akan direshuffle,” imbuhnya.

Isu reshuffle, lanjut dia, tinggal menunggu waktu. Dan Jokowi akan menghitungnya dengan hati-hati. Karena reshuffle ini bisa berimplikasi pada kontestasi Pilpres 2024 mendatang.

“Jika NasDem dikeluarkan dari koalisi, maka mereka bisa leluasa melakukan oposisi dan bergabung dengan PKS atau Demokrat,” katanya.

“NasDem tidak sungkan-sungkan lagi dan akan mengkritisi semua kebijakan dari pemerintahan Jokowi,” imbuhnya.
(nas)

Exit mobile version