Kasus Pembunuhan Berantai, 2 Korban Selamat Tak Terikat Hubungan Darah

Kasus Pembunuhan Berantai, 2 Korban Selamat Tak Terikat Hubungan Darah - polda metro 1 - www.indopos.co.id

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko (kedua kanan) memberikan keterangan soal kasus pembunuhan berantai di Bekasi dan Cianjur. Foto: Dok Humas Polri

INDOPOS.CO.ID – Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya menyatakan, dua korban selamat pembunuhan berencana di Bekasi dan Cianjur, Jawa Barat memiliki perbedaan. Mereka adalah Ujang Jaenal Mustofa (54) dan Neng Ayu Susilawati (5), keduanya tak terikat hubungan keluarga.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, salah satu korban selamat ada yang merupakan kerabat tersangka Wowon Erawan alias Aki. Sementara satu korban selamat lainnya hanya tetangga Solihin alias Duloh di Cianjur.

“Berbeda ya, karena family tree (silsilah) yang anak-anak selamat ini kan merupakan anak dari Maemunah, yang sebelumnya juga Maemunah (almarhumah) ini menikah dengan Didin sebelum dengan Wowon,” kata Trunoyudo di Jakarta, Senin (23/1/2023).

Ujang sempat meminum kopi saset beracun racikan tersangka Duloh. Itu merupakan modus kejahatan dari kasus pembunuhan berantai Bekasi-Cianjur. Selama ini, korban dianggap musuh di mata tersangka.

Sementara kesamaan upaya pembunuhan oleh Duloh terhadap Ujang dan Neng Ayu dengan cara yang digunakan yakni lewat minuman kopi. “Sedangkan ini (Ujang) tetangga dari Solihin atau Duloh,” tutur Trunoyudo.

Kasus pembunuhan berantai terungkap setelah kematian satu keluarga di Bekasi, yang semula sempat diketahui karena keracunan. Ternyata merupakan tindak pidana pembunuhan.

Ilustrasi organ tubuh keracunan. (Freepik)

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Metro Jaya Inspektur Jenderal (Irjen) Polisi Fadil Imran menuturkan, pengungkapan tersebut berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan penyelidikan berdasarkan scientific crime investigation.

“Ditemukan fakta baru narasi yang dikembangkan ketiga korban mati karena keracunan itu tidak benar, tapi itu pembunuhan,” beber Fadil di Jakarta, Jumat (20/1/2023).

Kejadian itu terjadi pada Kamis (12/1/2023) lalu. Ada lima orang ditemukan, tiga diantaranya telah meninggal dunia, sedangkan dua orang masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bantar Gebang. Korban meninggal dunia berinisial AM (35), RAM (21) dan MR (19). (dan)

Exit mobile version