Polisi Dalami Motif Eks Wali Kota Blitar Terlibat Perampokan

eks walkot

Eks Wali Kota Blitar Samanhudi Anwar (baju hitam) saat digelandang ke Polda Jawa Timur setelah diduga terlibat kasus perampokan di rumah dinas Walkot Blitar, Santoso. (Dok Polda Jatim)

INDOPOS.CO.ID – Eks Wali Kota Blitar Samanhudi Anwar ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus perampokan di rumah dinas Wali Kota Blitar, Santoso. Ia diduga menjadi otak aksi garong tersebut.

Saat ditanya wartawan, ia berdalih tidak mengetahui kejadian yang dimaksud. Ia telah ditangkap Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur pada, Jumat (27/1/2023).

“Opo? Saya gak tahu, saya gak tahu. Sopo sing balas dendam?,” kata Samanhudi yang mengenakan pakaian hitam dan celana jins dengan kondisi kedua tangan diborgol itu, Jumat (27/1/2023).

Saat ini, penyidik masih melakukan pendalaman membuktikan apakah yang bersangkutan merupakan dalang dalam kasus tersebut. Sekaligus mengungkap dugaan adanya tersangka lain.

Dalam kasus tersebut, penyidik menerapkan Pasal 365 Juncto Pasal 66 KUHP terkait dengan membantu melakukan tindak pidana dengan memberikan keterangan lokasi, waktu dan kondisi lokasi.

Keterangan Samanhudi berbeda pasca bebas dari penjara pada Senin (10/10/2022) lalu, saat diwawancara awak media mengaku balas dendam karena merasa didzalimi dunia politik.

Meski demikian, dalam pernyataan bernada emosional itu ia tidak menjelaskan dirinya hendak membalas dendam kepada siapa pun.

Kapolda Jawa Timur Irjen Toni Harmanto mengatakan, penangkapan yang bersangkutan dilakukan pada dini hari tadi, terkait keterlibatannya dalam kasus pembobolan Rumah Dinas Wali Kota Blitar, Santoso, di Jalan Sudanco Supriyadi, Sananwetan, Kota Blitar, Senin (12/12/2022) dini hari.

“Kita memastikan menangkap mantan MSA dalam keterlibatan kasus pencurian dan kekerasan di Rumah Dinas Bapak Wali Kota Blitar,” ungkap Irjen Toni Harmanto.

“Jadi kami tegaskan dengan fakta dan bukti-bukti yang ada dan kita peroleh. Sehingga, kita yakini, kita memastikan yang bersangkutan ini sebagai tersangka dalam pencurian dan kekerasan di Rumah Dinas Wali Kota Blitar,” sambungnya. (dan)

Exit mobile version