INDOPOS.CO.ID – Koalisi Perubahan yang terdiri dari Partai Nasdem, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) semakin solid untuk mengusung calon presiden (capres) Anies Baswedan untuk maju dalam pemilihan presiden (pilpres) 2024 mendatang.
PKS telah menyatakan secara eksplisit konsisten untuk mendukung Anies. Hal yang sama juga disampaikan Partai Demokrat. Koalisi Perubahan memenuhi syarat presidential threshold (PT) 20 persen untuk mengusung capres dan cawapres.
Pengamat politik Dedi Kurnia Syah mengatakan soliditas Koalisi Perubahan ini bagian dari puncak, sehingga orientasinya bukan mencari mitra baru, meskipun tidak menutup kemungkinan ada partai baru bergabung.
“Jika mereka komitmen usung Anies, peluang partai baru sangat kecil, karena kemungkinan sulit mencari celah bargaining power,” ujar Dedi kepada indopos.co.id, Selasa (31/1/2023).
“Kecuali partai non parlemen, asumsinya jika tiga partai ini confirm usung Anies, mereka sudah selesai dengan wacana cawapres. Jika ada anggota baru dan kembali membuka wacana cawapres maka akan alami kemunduran,” ungkapnya.
Dedi lebih jauh menjelaskan, PDI Perjuangan besar kemungkinan akan memanggil kader yang sekiranya setara dengan Anies, yakni Ganjar Pranowo.

“Jika bukan Ganjar, maka PDIP perlu koalisi besar untuk bisa imbangi Anies. Semisal menyatukan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Gerindra, lalu usung Prabowo-Puan. Tetapi, ini pun perlu dialog panjang,” ujar Dedi.
Sementara itu PDI Perjuangan sendiri tetap konsisten menuggu keputusan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
“Kami menunggu keuputusan ketua umum,” ujar politis PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno.
Kendati demikian, kata Hendrawan, PDI Perjuangan terus mencermati dinamika politik yang ada.
“Kami mencermati dengan saksama dinamika silaturahim, dinamika politik, dan dinamika pencapresan. Semua menarik sebagai gairah demokrasi,” katanya. (dam)