Pengakuan Wowon Tega Habisi Nyawa Istri dan Anak di Kota Bekasi

wowon

Tersangka pembunuhan berantai, Wowon. Foto: Dok Polda Metro Jaya

INDOPOS.CO.ID – Tersangka pembunuhan berantai Wowon Erawan alias Aki mengaku kesal pada istrinya Ai Maimunah dan dua orang anaknya, Ridwan Abdul Muiz (20) dan Muhammad Riswandi (16), lantaran tak diperhatikan ketika jatuh sakit. Itu menjadi alasannya melakukan tindakan biadab tersebut.

Tiga orang itu meregang nyawa dengan menenggak minuman racun, ketika berada di kontrakan, kawasan Kota Bekasi beberapa waktu lalu. Sementara sang eksekutor Solihin alias Duloh yang memberikan racun dalam minuman kopi.

“Ya waktu dulu, yang bernama Ai Maimunah itu waktu dulu kejadian dengan saya (di Cianjur),” kata Wowon dalam pengakuannya, Jakarta, Kamis (2/2/2023).

Kekesalannya memuncak lantaran ketika mengeluhkan sakit dan ingin berobat ke rumah sakit, namun anggota keluarganya tak menghiraukannya.

“Aku kan punya penyakit gini waktu dulu saya minta tolong sama istri saya sama anak saya yang sudah gede-gede minta tolong ke rumah sakit,” tutur Wowon.

“Tapi dia cuek sama saya enggak mau (kesal), padahal aku sakit itu sudah sakit pisan (parah) tapi cuek saja,” sambungnya.

Wowon merancang skenario pembunuhan. Tersangka lainnya, Dede Solehuddin memberikan racun kepada para korban termasuk dirinya, saat berada di rumah kawasan Bantar Gebang, Kota Bekasi. Seolah menjadi korban, Dede sengaja menghilangkan motif pembunuhan.

Kasus kematian satu keluarga itu semula sempat diduga keracunan. Faktanya merupakan tindak pidana pembunuhan. Kejadian itu terjadi pada Kamis (12/1/2023) atau pekan lalu.

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Metro Jaya Inspektur Jenderal (Irjen) Polisi Fadil Imran mengatakan, pengungkapan tersebut tentu berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan penyelidikan berdasarkan scientific crime investigation.

“Ditemukan fakta baru narasi yang dikembangkan ketiga korban mati karena keracunan itu tidak benar, tapi itu pembunuhan,” beber Fadil beberapa waktu lalu.

Dari lima orang yang ditemukan, tiga diantaranya telah meninggal dunia, sedangkan dua orang masih menjalani perawatan di RSUD Bantargebang. Korban meninggal berinisial AM (35), RAM (21) dan MR (19). (dan)

Exit mobile version