Gempa di Turki dan Suriah, Korban Tewas Bertambah Jadi 640 Orang

Gempa di Turki dan Suriah, Korban Tewas Bertambah Jadi 640 Orang - gempa turki suriah - www.indopos.co.id

Seorang petugas evakuasi membawa seorang anak yang terluka dari puing-puing sebuah bangunan di Suriah. Foto: news.sky.com

INDOPOS.CO.ID – Gempa bumi dengan magnitudo 7,8 yang mengguncang Turki dan Suriah tidak hanya mengakibatkan ratusan bangunan hancur tetapi juga ratusan korban jiwa. Jumlah korban tewas yang semula dilaporkan sebanyak 195 orang kini bertambah menjadi 640 orang.

Gempa yang berpusat di Kota Pazarcik di Provinsi Kahramanmaras, sekitar 20 mil dari Kota Gaziantep dan pada kedalaman enam mil itu terjadi pada Senin (6/2/2023) dini hari waktu setempat.

Diperkirakan ratusan orang terluka, dan jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat karena petugas penyelamat masih terus mencari korban yang terjebak di balik puing-puing bangunan.

Gempa tersebut merusak bangunan paling terkenal di Gaziantep, sebuah kastil bersejarah yang bertengger di atas bukit di tengah kota. Beberapa bagian dinding benteng dan menara pengawas runtuh, dengan bagian lain rusak berat.

Gempa susulan setidaknya 20 kali terjadi, dan yang terkuat bermagnitudo 6,6, menurut otoritas Turki.

Petugas penyelamat dan penduduk bekerja melalui tumpukan logam dan puing-puing raksasa untuk mencari korban selamat.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan di Twitter bahwa tim pencarian dan penyelamatan segera dikirim ke daerah yang dilanda gempa.

“Kami berharap dapat melewati bencana ini bersama-sama secepat mungkin dan dengan kerusakan yang paling sedikit,” tulisnya.

Wakil Presiden Turki Fuat Oktay mengumunkan alarm level 4 untuk menyerukan bantuan internasional.

Di Suriah, yang telah hancur akibat perang saudara selama lebih dari 11 tahun, banyak bangunan runtuh di Provinsi Hama, Aleppo, dan Latakia.

“Kami khawatir kematian mencapai ratusan,” kata Dr Qaddour.

Petugas dibantu warga sekitar sedang mengevakuasi seorang anak yang terluka dari puing-puing sebuah bangunan di Suriah. Foto: news.sky.com

Media pemerintah Suriah melaporkan bahwa beberapa bangunan runtuh di kota utara Aleppo dan pusat Kota Hama.

Perdana Menteri Rishi Sunak mengatakan Inggris siap membantu dengan cara apa pun.

“Pikiran saya bersama orang-orang Türkiye dan Suriah pagi ini, terutama dengan para responden pertama yang bekerja dengan gagah berani untuk menyelamatkan mereka yang terjebak oleh gempa,” kata Sunak melalui akun Twitter.

Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly melalui Twitter juga menyampaikan dukacita atas kehilangan nyawa yang tragis dalam gempa Türkiye dan Suriah.

“Belasungkawa kami sampaikan kepada keluarga mereka yang meninggal dan pikiran kami bersama para korban. Inggris siap memberikan bantuan,” katanya.

Untuk diketahui, Turki berada di atas garis patahan utama dan sering diguncang gempa bumi.

Profesor Bill McGuire, profesor emeritus ilmu bumi di University College London (UCL), mengatakan ini adalah gempa besar yang jelas mengakibatkan kehancuran yang meluas.

“Banyak bangunan di kota-kota yang terkena dampak tidak dirancang untuk mengatasi tingkat goncangan yang kuat ini, dan di Suriah banyak bangunan telah dilemahkan oleh perang selama lebih dari satu dekade. Saya perkirakan jumlah korban tewas akan meningkat secara signifikan, dan sama sekali tidak akan terkejut dengan jumlah kematian akhir yang mencapai ribuan,” kata McGuire.

“Ada puluhan kali gempa susulan yang signifikan setelah gempa utama, dan ini akan berlanjut selama berhari-hari, menghambat upaya penyelamatan dan pertolongan dan berpotensi menyebabkan runtuhnya bangunan yang sudah rusak,” tambahnya. (dam)

Exit mobile version