INDOPOS.CO.ID – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyetop sementara produksi dan distribusi obat yang dikonsumsi pasien kasus baru gangguan ginjal akut progresif atipikal (GGAPA). Ada dua kasus baru kasus penyakit tersebut, satu di antatanya memiliki riwayat obat sirup Praxion.
Ada dua kasus baru gagal ginjal akut dilaporkan Dinas Kesehatan DKI Jakarta baru-baru ini. Satu kasus terkonfirmasi kasus gagal ginjal akut berdomisili di Jakarta Timur, sementara lainnya masih suspek di Jakarta Barat.
“Dalam rangka kehati-hatian dan sebagai langkah antisipatif BPOM telah mengeluarkan, perintah penghentian sementara produksi dan distribusi terhadap obat yang dikonsumsi pasien pada 4 Februari 2023,” kata Plt. Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif BPOM, Togi Junice Hutadjulu di Jakarta, Rabu (8/2/2023).

Terkait perintah penghentian sementara tersebut industri farmasi pemegang izin obat tersebut telah melakukan volunteer atau penarikan obat secara sukarela pada 5 Februari 2023.
“Diharapkan dengan dilakukannya penarikan obat secara sukarela obat itu, sudah secara lengkap ditarik dari peredaran,” tutur Togi.
Seluruh sampel sirup dan bahan baku yang telah tercantum sebelumnya, telah diuji di laboratorium pusat pengembangan pengujian obat dan makanan BPOM.
Sementata tambahan kasus baru GGAPA, hingga 5 Februari 2023 tercatat 326 kasus GGAPA dan satu suspek tersebar di 27 provinsi di Indonesia. Dari jumlah terdebut 116 kasus dinyatakan sembuh, sementara enam kasus masih menjalani perawatan di RSCM Jakarta.(dan)