INDOPOS.CO.ID – Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayanti menegaskan, penanganan kasus gagal ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) pada anak sudah satu tahun. Namun, hingga saat ini penyebabnya masih misterius.
“Ini sudah 1 tahun loh, masih saja misterius penyebabnya. Malah sekarang muncul lagi kasus serupa dan masih misterius,” kata Kurniasih Mufidayanti di Senayan, Kamis (9/2/2023).
Ia mengingatkan, semua pihak harus memberitahu perhatian serius pada kasus tersebut. Sebab, di sana ada risiko besar pada anak-anak.
“Bentuk keseriusan kami di Komisi IX kami akan membentuk panitia kerja (Panja) pengawasan obat dan makanan,” katanya.
“Sebab, belakang banyak kasus disebabkan karena makanan. Misalkan Chiki ngebul dan lainnya,” imbuhnya.
Terkait makanan di sekolah, masih ujar dia, harus diatur. Tanpa menghilangkan pendapatan bagi para pedagang di sekolah.
“Mereka harus dikelola sekolah. Dan mungkin sebaiknya mereka didampingi,” katanya.
Ia menegaskan, terkait pengawasan obat dan makanan di bawah BPOM langsung di bawah presiden. Dengan merujuk tugas, pokok dan fungsi (Tupoksi) tersebut, menurut dia, masyarakat berharap banyak pada BPOM.
“Presiden harusnya turun ke bawah. Lihat anak-anak yang menjadi korban, bahkan ada yang menjadi cacat permanen,” tegasnya.
“Korban masih ada yang dirawat di RSCM, bahkan yang cacat permanen mereka harus bolak-balik ke RSCM,” imbuhnya.
Sebelumnya, ditemukan kasus baru gagal ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) pada anak. Bahkan satu anak dikabarkan meninggal akibat kasus tersebut. (nas)
