Usut Kematian Dokter di Papua, Polisi 6 Kali Olah TKP dan Amankan CCTV

Karo-Penmas

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan. (Dok Humas Polri)

INDOPOS.CO.ID – Kepolisian Daerah (Polda) Papua telah menggelar enam kali olah tempat kejadian perkara (TKP) terkait kematian dr Mawartih Susanty di rumah dinasnya daerah RSUD Siriwi, Nabire, Papua Tengah pada Kamis (9/3/2023) lalu. Termasuk memeriksa sejumlah saksi.

Meninggalnya dokter spesialis paru itu dinilai pihak keluarga tak wajar karena ditemukan banyak luka di tubuhnya. Seperti lebam dan patah tulang.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan, ada 25 saksi yang telah diperiksa dalam mengusut kasus tersebut.

“Saat ini, Polda Papua telah melakukan olah TKP sebanyak enam kali dan telah melakukan pemeriksaan terhadap saksi,” kata Ramadhan di Jakarta, Kamis (16/3/2023).

Sekaligus mengumpulkan barang bukti di TKP. “Tentu penyidik telah mengumpulkan bukti-bukti, salah satunya adalah kamera pengawas atau CCTV di sekitar lokasi penemuan jenazah,” ujar Ramadhan.

Proses penyelidikan masih berjalan, sementara polisi masih menunggu hasil autopsi korban. Rumah Sakit Bhayangkara Makassar, Sulawesi Selatan tengah melakukan autopsi terhadap jenazah Mawartih.

“Penyidik juga masih menunggu hasil dari autopsi dan pemeriksaan laboratorium forensik,” imbuhnya.

Pihak keluarga telah memakamkan korban di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Panaikang, Makassar, Sulawesi Selatan. Adapun luka-luka tersebut berada di bagian punggung belakang tubuh korban membiru serta di bagian leher, dan tulang rusuk patah.(dan)

Exit mobile version