Respons Polri soal Vonis Bebas Terdakwa Polisi Kasus Kanjuruhan

Situasi-Kerusuhan-Di-Malang

Gas air mata yang digunakan polisi untuk menghalau suporter Arema turun ke lapangan. Foto: Media Sosial Twitter

INDOPOS.CO.ID – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) irit bicara soal vonis bebas terhadap dua polisi, yang menjadi terdakwa dalam kasus kerusuhan Stadion Kanjuruhan. Bahkan terkesan melempar tanggung jawab karena berada di wilayah keamanan Polda Jawa Timur (Jatim).

“Yang di Jatim, nanti tanya yang di Jatim ajalah itu,” ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas  Polri, Brigadir Jenderal Ahmad Ramadhan di Jakarta, Kamis (16/3/2023).

Ia tak ingin grasah grusuh menanggapi, putusan majelis hakim Pengadilan Negeri Surabaya terhadap dua anggota Polri yang menjadi terdakwa kasus Kanjuruhan.

“Saya belum buru-buru memberikan tanggapan ya,” ucap Ramadhan.

Majelis Pengadilan Negeri (PN) Surabaya memvonis bebas eks Kepala Bagian Operasi Kepolisian Resor (Polres) Malang Kompol Wahyu Setyo Pranoto dalam perkara kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Suasana ricuh setelah pertandingan Arema FC kontra Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur. Foto: Twitter/ @TheInsiderPaper

Sehingga memerintahkan, agar terdakwa segera dibebaskan setelah dibacakannya vonis tersebut. Sebelumnya, jaksa menuntut dengan hukuman 3 tahun penjara.

Termasuk memvonis bebas mantan Kasat Samapta Polres Malang AKP Bambang Sidik Achmadi. Dia tidak terbukti melakukan kealpaan yang menyebabkan timbulnya korban jiwa maupun luka-luka.

Tragedi menyedihkan sepak bola Tanah Air itu terjadi pada Sabtu (1/10/2022) usai pertandingan tuan rumah Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Dengan skor akhir 2-3 untuk kemenangan Persebaya Surabaya.

Kekalahan itu membuat para suporter turun dan masuk ke area lapangan. Kerusuhan tersebut semakin tak terkendali. Namun petugas keamanan meredakan kerusuhan para suporter menggunakan gas air mata, maka memicu jatuhnya korban jiwa sebanyak 135 orang.(dan)

Exit mobile version