Soal Perbedaan Lebaran 2023, Muhadjir Effendy: Tidak Ada Diskriminasi

muhadjir

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy. (Instagram/@muhadjir_effendy)

INDOPOS.CO.ID – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, pemerintah menjamin kepentingan seluruh masyarakat dalam melaksanakan salat Ied. Baik yang dilakukan pada, Jumat (21/4/2023) atau besok.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah mengumumkan 1 Syawal 1444 Hijriah, jatuh pada Jumat (21/4/2023). Sementara pemerintah menetapkan 1 Syawal 1444 Hijriah atau Hari Raya Idul Fitri 1444 H jatuh pada Sabtu (22/4/2023).

“Perbedaan biasa dan pemerintah mengakomodasi semua. Jadi tidak ada yang didiskriminasi gitu ya,” kata Muhadjir usai Salat Ied di PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (21/4).

Ia menghormati keputusan pemerintah yang menetapkan 1 Syawal 1444 Hijriah besok. Namun, jemaah Muhammadiyah merayakan Idul Fitri 2023 lebih awal dan melakukan salat Ied hari ini.

“Pemerintah memang harus mengambil keputusan karena, tidak mungkin tidak mengambil keputusan gitu dan buktinya saya juga hari ini,” ucap Muhadjir.

Suatu perbedaan bukan untuk dijadikan permasalahan, melainkan makin merekatkan kerukunan dan toleransi.

“Sebagai Menko PMK juga melaksanakan salat Ied saat gelombang pertama, kalau yang melaksanakan gelombang kedua besok ya tentu saja kita ucapkan selamat, saling berikan selamat lah tidak ada masalah,” jelas Muhadjir.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah resmi menetapkan bahwa hari raya Idul Fitri 1444 H jatuh pada Jumat, 21 April 2023. Itu sesuai dengan Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/1.0E/2023 tentang Penetaan Hasil Hisab Ramadan, Syawal dan Zulhijah 1444 H. (dan)

Exit mobile version