INDOPOS.CO.ID – Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Mohammad Syahril mengatakan, pemerintah tetap mengedepankan kesiapsiagaan dan kewaspadaan. Meski status kegawatdaruratan pandemi Covid-19 telah dicabut Badan Kesehatan Dunia (WHO).
WHO menegaskan perlunya masa transisi penanganan Covid-19 jangka panjang. Di antaranya dengan surveilans kesehatan di masyarakat, dan kesiapsiagaan fasilitas kesehatan dan obat-obatan.
“Mempersiapkan kebijakan kesehatan lainnya, sebagai upaya ketahanan kesehatan nasional dan kesiapsiagaan atas kemungkinan adanya pandemi di masa akan datang,” kata dr. Syahril dalam keterangannya, Jakarta, Sabtu (6/5/2023).
Masyarakat dihimbau tetap memperhatikan dan menjalankan protokol kesehatan. Termasuk vaksinasi terus dijalankan, terutama meningkatkan perlindungan bagi kelompok masyarakat yang paling berisiko.
Pemerintah terus mempersiapkan langkah langkah pencabutan status pandemi sesuai, dengan Strategi Kesiapsiagaan dan Respon Covid-19 2023-2025 yang telah disiapkan WHO sebagai pedoman negara-negara.
Dirjen WHO menyampaikan persiapan Indonesia dipandang baik, dalam menghadapi transisi pandemi ke endemi.
“Virus Covid-19 masih ada di sekitar kita, sehingga masyarakat harus tetap waspada. Kelompok lansia dan pasien dengan penyakit penyerta, masih memiliki resiko paling tinggi, sehingga vaksinasi harus tetap dilakukan.” jelas dr. Syahril
Pemerintah mengapresiasi seluruh elemen masyarakat, termasuk para tenaga kesehatan, yang telah bekerja keras dan berkorban tanpa kenal lelah menghadapi pandemi Covid-19.
WHO memutuskan mencabut Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) atau Kedaruratan Kesehatan Global mulai kemarin. (dan)