Kamis, 5 Oktober 2023
No Result
View All Result
www.indopos.co.id
  • Home
  • Politik
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Koran
  • Index
www.indopos.co.id
  • Home
  • Politik
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Koran
  • Index
No Result
View All Result
www.indopos.co.id
No Result
View All Result
Home Headline

Inilah Lima Dampak Negatif Atas Pernyataan Presiden Jokowi Yang Akan Cawe-Cawe di Pemilu 2024

Redaktur Wahyu Wibisana
Sabtu, 3 Juni 2023 - 10:52
di kanal Headline
Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Sekretariat Presiden)

Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Sekretariat Presiden)

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOS.CO.ID – CEO & Founder Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menegaskan agar Presiden Jokowi jangan ikut campur atau cawe-cawe dalam perhelatan Pilpres 2024 demi kepentingan bangsa.

Menurutnya, seorang presiden harus bersikap netral. “Sehinga pernyataan Jokowi beberapa waktu lalu yang tegas ingin ikut cawe-cawe di Pilpres walaupun dibungkus dengan alasan demi “bangsa dan negara”, keberlanjutan pembangunan, dan stabilitas politik, itu tidaklah sehat untuk keberlangsungan demokrasi di negeri ini,” ucap Pangi dalam keterangannya kepada INDOPOS.CO.ID, Sabtu (3/6/2023).

BacaJuga

Saksi Uang

200 Orang Mengungsi Akibat Kebakaran Rumah Padat Penduduk di Jaksel

Ia menjelaskan, masyarakat sebagai pemegang kedaulatan sangat layak skeptis terhadap pernyataan Jokowi yang memakai jargon “demi bangsa dan negara” atau mengatasnamakan rakyat.

“Pernyataan Presiden Jokowi yang mengatasnamakan demi kepentingan “Bangsa dan Negara”, saya menilai presiden lebih ingin melindungi kepentingan pribadi dan kelompoknya, mempertahankan pengaruh politiknya, imunitas hukum dari kemungkinan atas kebijakan yang bermasalah ditemukan di kemudian hari,” tegasnya.

Sebagai analis politik, Pangi mengatakan terdapat lima dampak negatif yang harus dipertimbangkan secara serius atas campur tangan Presiden Joko Widodo dalam menentukan penerusnya pada pemilihan presiden 2024.

Pertama, netralitas institusi. Yaitu, campur tangan Jokowi dapat mengaburkan garis pemisah antara kekuasaan eksekutif dan lembaga negara lainnya.

“Pemerintahan yang seharusnya netral dalam memfasilitasi pemilihan dan menjamin proses demokratis menjadi terlihat tidak objektif. Hal ini dapat merusak integritas lembaga negara, menciptakan kesan bahwa keputusan politik dipengaruhi oleh kepentingan pribadi atau partisan,” ucapnya.

Inilah Lima Dampak Negatif Atas Pernyataan Presiden Jokowi Yang Akan Cawe-Cawe di Pemilu 2024 - kotak suara pemilu - www.indopos.co.id
Ilustrasi kotak suara pemilihan umum (Pemilu). Foto: Dokumen KPU

Kedua, pengurangan pluralitas dan partisipasi. Memurunya, campur tangan Jokowi dalam menentukan penerusnya bisa mengurangi pluralitas politik dan partisipasi warga negara.

“Dalam demokrasi yang sehat, rakyat seharusnya memiliki kebebasan untuk memilih calon presiden sesuai dengan preferensi mereka. Namun, jika presiden saat ini memiliki pengaruh yang besar dalam menentukan calon, hal itu dapat membatasi pilihan politik warga negara atas munculnya kandidat potensial dan merampas hak mereka untuk terlibat secara aktif dalam proses politik,” terangnya.

Ketiga, potensi kekuasaan berlebihan. Kata Pangi, campur tangan Jokowi dapat menimbulkan kekhawatiran tentang akumulasi kekuasaan yang berlebihan. Dalam demokrasi, penting untuk memastikan adanya pemisahan kekuasaan yang jelas antara lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif.

“Jika presiden terlibat secara aktif dalam menentukan calon penerusnya, hal itu dapat menciptakan ‘preseden’ yang berbahaya di mana presiden memiliki kendali penuh terhadap proses politik dan pemilihan,” tuturnya..

Keempat, kehilangan epercayaan publik. Campur tangan Jokowi, ujar Pangi, dapat merusak kepercayaan publik (distrust) terhadap proses pemilihan dan integritas lembaga-lembaga terkait.

“Jika masyarakat merasa bahwa proses pemilihan tidak adil atau terdistorsi karena campur tangan presiden, maka mereka dapat kehilangan kepercayaan pada sistem politik dan pemimpin yang dipilih. Ini dapat menghasilkan ketidakstabilan sosial dan politik, serta mengurangi legitimasi pemerintah yang akan datang,” ucapnya.

Dampak negatif kelima adalah pembatasan inovasi politik. Lanjut Pria asal Sumatera Barat ini, dengan campur tangan presiden dalam menentukan penerusnya, ada risiko terjadinya stagnasi politik.

“Calon-calon yang mungkin memiliki visi baru, gagasan inovatif, atau perspektif yang berbeda mungkin akan terhalang oleh pengaruh presiden saat ini. Hal ini dapat menghambat perkembangan demokrasi dan mencegah perubahan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan dan kebutuhan masyarakat yang terus berubah dan dinamis,” pungkasnya. (dil)

Tags: Cawe-CawePangi Syarwi ChaniagoPemilu 2024Pilpres 2024Presiden JokowiVoxpol Center Research and Consulting
ShareTweetSendShareSend

MIXADVERT JASAPRO

Related Posts

Maulid-Akbar
Politik

Anies Pesan JAWARA Kawal Perolehan Suara Pilpres di TPS

Kamis, 5 Oktober 2023 - 10:20
IPDA-Indonesia
Politik

Ikatan Pemuda Desa Indonesia Serentak Deklarasikan Gagasan (Ganjar – Sandi) Jadi Presiden pada Pilpres 2024

Kamis, 5 Oktober 2023 - 09:50
BRI Dukung Penyelenggaraan Istana Berbatik Gaungkan Pemberdayaan UMKM Batik sebagai Warisan Dunia
Ekonomi

BRI Dukung Penyelenggaraan Istana Berbatik Gaungkan Pemberdayaan UMKM Batik sebagai Warisan Dunia

Selasa, 3 Oktober 2023 - 18:30
lbh
Nasional

Siap Kawal, LBH Ansor akan Laporkan Politisasi Agama di Pemilu 2024

Senin, 2 Oktober 2023 - 23:33
djan
Nasional

Wantimpres Dukung Jokowi Lanjutkan Kereta Cepat hingga Surabaya

Senin, 2 Oktober 2023 - 21:12
Optimalkan Peran Ulama dan Jejak Keluarga Jadi Alasan Ratusan Ulama Serang Raya Dukung Ganjar
Nusantara

Optimalkan Peran Ulama dan Jejak Keluarga Jadi Alasan Ratusan Ulama Serang Raya Dukung Ganjar

Senin, 2 Oktober 2023 - 19:03
Load More

Populer hari ini

Sukarelawan-GUS

Bersama Masyarakat, Ganjar untuk Semua Meriahkan Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 H di Tangerang

Rabu, 4 Oktober 2023 - 09:50
Al-Muktabar-6

Ini Pencapaian Positif Pemprov Banten yang Berbuah Apresiasi dan Penghargaan

Rabu, 4 Oktober 2023 - 14:35
ui

Tanam 2.500 Bakau di Bekasi, BEM Vokasi UI Kembali Gelar Gertakau

Selasa, 3 Oktober 2023 - 23:10
Tak Menganggu Proses Pengungkapan, IPW: Irjen Teddy Minahasa Harus Diberhentikan Tak Hormat

Lapas Kelas I Medan Dukung Pengungkapan Kasus Narkoba

Selasa, 3 Oktober 2023 - 16:05
kemenag

Kemenag Tegaskan Larangan Umrah Tanpa PPIU

Rabu, 2 Agustus 2023 - 18:23

E-Paper

Koran Indoposco Edisi 4 Oktober 2023 - Screenshot 2023 10 04 at 12.22.49 AM - www.indopos.co.id
koran indoposco

Koran Indoposco Edisi 4 Oktober 2023

Redaktur gimbal
Rabu, 4 Oktober 2023 - 00:47
Koran Indoposco Edisi 27 September 2023 - Screenshot 2023 09 27 at 12.59.53 AM - www.indopos.co.id
koran indoposco

Koran Indoposco Edisi 27 September 2023

Redaktur gimbal
Rabu, 27 September 2023 - 01:05
Koran Indoposco Edisi 22 September 2023 - Screenshot 2023 09 21 at 11.55.04 PM - www.indopos.co.id
koran indoposco

Koran Indoposco Edisi 22 September 2023

Redaktur gimbal
Jumat, 22 September 2023 - 00:12
www.indopos.co.id | indoposco.id

Copyright © 2023.

www.indopos.co.id | indoposco.id

  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Koran
  • Index

Copyright © 2023.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist