TNI Kaji Pembentukan Angkatan Siber

TNI Kaji Pembentukan Angkatan Siber - kapuspen - www.indopos.co.id

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda (Laksda) TNI Julius Widjojono. Foto: Dok. Puspen TNI

INDOPOS.CO.ID – Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda (Laksda) TNI Julius Widjojono menganggap usulan membentuk angkatan siber sebagai pelengkap tiga matra TNI menjadi proyeksi yang ideal, tetapi perlu dikaji secara ilmiah.

“Angkatan siber bukanlah konsep baru, contohnya Amerika Serikat telah memiliki USCYBERCOM sejak tahun 2010,” katanya dalam keterangan, Rabu (9/8/2023).

Menurutnya, pembentukan angkatan siber Indonesia memerlukan pemikiran yang matang mengenai struktur organisasi, rekrutmen, dan jenjang karier, seiring dengan eksistensi Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Satuan Siber TNI, dan unit serupa di setiap matra TNI.

“Jika kita bergerak ke arah tersebut, itu berarti kita harus memikirkan langkah-langkahnya, seperti bagaimana struktur SDM-nya akan dibentuk, jenis korps apa yang akan ada, pengembangan bintara, serta bagaimana jenjang karier perwira akan diatur. Selanjutnya, perlu juga memikirkan bagaimana pengembangan karier dalam bidang siber akan dilakukan, mengingat adanya BSSN dan Satsiber di berbagai matra TNI serta Mabes TNI,” jelasnya.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda (Laksda) Julius Widjojono. (Pusat Penerangan TNI)

Sebagai informasi, Gubernur Lemhannas RI, Andi Widjajanto dalam Seminar Nasional “Ketahanan Nasional Transformasi Digital Indonesia 2045,” juga mengusulkan pembentukan angkatan siber sebagai angkatan keempat untuk melengkapi Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.

Dia mencatat bahwa Singapura membentuk angkatan siber pada Oktober 2022 dan berencana untuk memiliki 12.000 personel dalam 8 tahun mendatang.

Angkatan siber Singapura memiliki seragam hijau, putih, biru, dan abu-abu, masing-masing sesuai dengan angkatan lain serta Angkatan Digital dan Intelijen. (fer)

Exit mobile version