Sembilan Belas Kali Menang Dari Moeldoko, AHY Pilih Memaafkan Tapi Tidak Melupakan

ahy

Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat konferensi pers mengenai PK Moeldoko ditolak MA di Kantor DPP Demokrat di Jakarta, Jumat (11/8/2023). (foto : indopos.co.id)

INDOPOS.CO.ID – Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan bahwa keputusan Mahkamah Agung (MA) yang menolak Peninjauan Kembali (PK) kubu Moeldoko adalah kemenangan ke-19 kali.

Meski begitu, ia mengaku pihaknya saat ini telah memaafkan, namun tidak akan melupakan adanya upaya pembegalan terhadap partainya itu.

“Kami sebetulnya termasuk orang yang pandai memaafkan, tapi tidak melupakan begitu saja, para kader juga demikian, saya nggak tau di sana bagaimana. Itu kami seperti itu,” kata AHY di DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Jumat (11/8/2023).

“Saya memilih untuk memaafkan tapi tidak melupakan, dan bagian tidak melupakan itu banyak aspeknya, kita lihat saja,” sambungnya.

AHY mengaku enggan untuk mengungkap langkah apa yang akan dilakukan selanjutnya jika Moeldoko kembali berupaya merebut Demokrat. Dia menekankan jika pihaknya sudah kebal dengan upaya-upaya yang dilakukan oleh KSP Moeldoko.

“Saya tidak ingin menjelaskan sekarang langkah-langkah apa yang akan kami sampaikan, tapi kalau tadi kami sudah kebal ditakuti-takuti itu udah kebal,” jelasnya.

Menurutnya, upaya hukum yang dilakukan KSP Moeldoko tidak membuat Partai Demokrat hilang fokus. Sebab, kata dia, tujuan Partai Demokrat bukan untuk beradu dengan KSP Moeldoko.

“Yang jelas kami juga punya inisiatif, punya sesuatu yang akan dijalankan, kami tidak tergoda untuk menjadi tidak fokus pada tujuan besar kami, perjuangan ini tujuan besarnya bukan beradu dengan KSP Moeldoko bukan,” ungkap AHY.

“Tapi itu datang dengan sendirinya, datang tidak diundang,” tambah dia.

Lebih lanjut, AHY menegaskan usaha KSP Moeldoko untuk membuat kader Demokrat pecah konsentrasi merupakan hal yang salah. Dia menuturkan jika saat ini partainya hanya akan fokus pada Pemilu 2024.

“Yang jelas saya bukan termasuk orang yang mudah pecah konsentrasi, mudah pecah fokus, kalau usaha mereka untuk membuat kita gagal fokus, mereka keliru. Kita tetap fokus pada Pemilu Pilpres dan Pileg,” pungkasnya.

Diketahui sebelumnya, MA menolak peninjauan kembali yang diajukan Moeldoko terkait kepengurusan Partai Demokrat. Menkumham Yasonna Laoly dan AHY jadi pihak yang digugat oleh kubu Moeldoko.

“Tolak,” demikian bunyi putusan MA yang dilansir website-nya, Kamis (10/8/2023).

Permohonan PK Moeldoko telah terdaftar dengan nomor perkara 128 PK/TUN/2023. Adapun anggota majelis adalah Lulik Tri Cahyaningrum dan Cerah Bangun.

“Panitera Pengganti Adi Irawan,” demikian bunyi sirus resmi MA tersebut. (dil)

Exit mobile version