INDOPOS.CO.ID – Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) merekomendasikan sejumlah hal yang harus dilakujan pemerintah untuk pemenuhan hak kesehatan anak di tengah buruknya kualitas udara Jakarta. Salah satunya melakukan screening kesehatan.
Pertama, memperkuat screening kesehatan terhadap anak di seluruh wilayah DKI Jakarta dengan melibatkan Satuan Pendidikan dan Orang tua serta lingkungan tempat anak.
“Khusus bagi anak yang teridentifikasi sakit atau sedang sakit layanan kesehatan, segera menindaklanjuti untuk dilakukan pengobatan lebih lanjut di fasilitas layanan kesehatan,” kata Wakil Ketua KPAI Jasra Putra dalam keterangannya, Jakarta, Sabtu (26/8/2023).
Rekomendasi kedua, satuan pendidikan dengan koordinasi Dinas Pendidikan dan Kanwil Kemenag Provinsi DKI Jakarta memberikan fasilitas Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) berkualitas kepada peserta didik yang terindentifikasi dampak polusi udara.
“Ketiga, Meningkatkan Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan Protokol Kesehatan di lingkungan satuan pendidikan dan keluarga untuk melakukan pencegahan,” ujar Jasra.
Selain itu, penerapan PJJ selama berlangsung Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-43 ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) pada 4-7 September 2023 harus dijalankan dengan baik.
“Keempat, satuan pendidikan di sekitaran wilayah penyelenggaraan ASEAN ke-43 dapat dilakukan PJJ secara menyeluruh dengan tetap mempertimbangkan PJJ yang menyenangkan dan berkualitas,” imbuh Jasra.
Penurunan kualitas udara terus terjadi selama beberapa minggu terakhir, yang menyebabkan terganggunya masyarakat di sekitar ibukota, terutama bagi siswa memulai aktivitas belajar di sekolah sangat rentan terkena paparan polusi udara, seperti penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
Berdasarkan data indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 170 atau masuk dalam kategori tidak sehat. KPAI telah melakukan screening kesehatan anak pada satuan pendidikan dilakukan di Kecamatan Cipayung Jakarta Timur pada tanggal 25 Agustus 2023 di Madrasah Al Baidho Lubang Buaya Jakarta Timur.
Hasilnya, sebanyak 147 siswa dengan hasil screening kesehatan: Batuk/Flu sebanyak 49 siswa, Gigi Sebanyak 49 siswa, dan Kelainan Visus sebanyak 40 siswa. (dan)