INDOPOS.CO.ID – Dukungan publik terhadap pasangan capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dipastikan akan terus meluas dalam beberapa bulan ke depan.
Pernyataan tersebut disampaikan pengamat politik sekaligus akademisi dari Universitas Paramadina Hendri Satrio, di Jakarta, Kamis (14/9/2023).
“Tentu saja dukungan masyarakat meluas. Yang tentu saja dengan ceruk dari suara masyarakat Jawa Timur,,” kata Hensat, panggilan akrab Hendri Satrio ini dalam keterangan persnya yang diterima indopos.co.id, Kamis (14/9/2023)
Keyakinan akan makin meluaskan dukungan tersebut, kata dia, bila melihat perolehan suara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dalam dua pemilu sebelumnya di Jawa Timur.
Pada pemilu 2014, PKB menjadi kampiun di Jatim. Sementara pada pemilu 2019 hanya kalah dengan selisih tipis dengan PDI Perjuangan.
“Jadi memang peluangnya (memenangkan pilpres) akan sangat besar,” tegas pendiri Lembaga survei KedaiKOPI ini.
Peluang akan makin terbuka lebar, kata dia, bila Gus Muhaimin menjadi satu-satunya cawapres dari Nahdlatul Ulama (NU) dalam pilpres mendatang.
“Kalau kemudian akhirnya hanya Gus Muhaimin dari NU yang akan maju sebagai wapres dalam pilpres tentunya akan membawa perubahan signifikan terhadap perolehan suara pasangan ini,” tuturnya.
Sementara itu, lanjut Hensat, pasangan capres-cawapres lain memiliki perhatian utama untuk mengalahkan duet Anies-Cak Imin.
“Makanya untuk pasangan lain, seperti others can only follow (yang lain hanya bisa mengikuti, Red.) Jadi perhatiannya adalah bagaimana mengalahkan pasangan Anies-Cak Imin,” pungkasnya. (dil)