INDOPOS.CO.ID – Kepolisian diminta segera menangkap gembong narkoba Fredy Pratama. Pasalnya, puluhan anak buahnya dari jaringan peredaran barang haram itu sudah banyak yang tertangkap.
“Komisi III memberi apresiasi luar biasa atas kinerja Polri dalam membongkar jaringan narkoba yang diduga terbesar ini. Dari penangkapan ini, kita bisa melihat kerja sama ciamik Bareskrim Polri, tidak hanya dengan institusi dalam negeri, tapi juga polisi negara tetangga yang sangat efektif dan tajam. Ini prestasi yang luar biasa,” kata Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni dalam keterangannya yang dikutip pada Jumat (15/9/2023).
Politisi Fraksi Partai NasDem ini menilai akan sulit untuk memberantas jaringan narkoba tersebut apabila otak di balik kejahatan besar, yang mengontrol bisnis barang haram tersebut belum tertangkap.
“Walaupun progresnya sudah baik, sudah ada ratusan tersangka dan penyitaan. Namun saya rasa, pengungkapan ini masih dalam tahap awal. Polri masih punya PR besar untuk tangkap pelaku utamanya. Karena kalau tidak, jaringannya pasti masih akan terus aktif, kembali merekrut, dan mencari celah-celah baru,” urai Sahroni.
Sahroni berharap Polri bisa memimpin pemberantasan terhadap jaringan narkoba Fredy Pratama. Menurutnya, Indonesia menjadi salah satu negara yang paling dirugikan atas aktivitas jaringan Fredy.
“Saya yakin Polri pasti bisa pimpin pemberantasan jaringan ini sampai ke akar-akarnya. Negara kita, dari segala aspek, sudah terlalu banyak dirugikan oleh aktivitas jahat mereka. Jadi penuntasannya harus benar-benar diprioritaskan,” pungkas Sahroni.
Anggota Komisi III DPR RI Siti Nurizka Puteri Jaya turut memberikan apresiasi kepada kinerja Bareskrim Polri yang berhasil mengungkap jaringam Fredy Pratama.
“Saya memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya terhadap penangkapan Sindikat Narkoba Terbesar di Indonesia dengan barang Bukti sebesar 10,2 Ton Sabu & 116 Ribu Butir Ekstasi Penangkapan ini merupakan hasil dari Kerja Nyata, Kerja Tepat & Kerja Tanggap dari Rekan-Rekan Bareskrim Polri beserta seluruh jajaran,” kata Rizka
Politisi Fraksi Partai Gerindra ini juga mengungkapkan hal tersebut tidak lepas dari kerja sama Polri bersama rekan-rekan dari polisi internasional Malaysia, Polisi Internasional Thailand dan juga US-DEA (Badan Narkotika Amerika Serikat). Rizka menyebut hal itu merupakan hasil kerja keras dari pimpinan Bareskrim yang dikomandoi Komjen Wahyu Widada.
“Saya juga ingin mengapresiasi terhadap Kinerja hasil operasi bersama Polri dengan rekan-rekan Internasional dari Royal Malaysia Police, Royal Thai Police, hingga US-DEA. Ini merupakan Bukti nyata & buah hasil dari Kepemimpinan Kabareskrim Bapak Komjen Wahyu Widada beserta rekan-rekan seluruh jajaran Bareskrim Polri,” papar Rizka.
Legislator Dapil Sumsel I itu juga menyatakan Fredy harua segera ditangkap. “Serta Bareskrim juga harus terus melanjutkan kerja nyata dalam mengungkapkan kasus besar termasuk sindikat narkoba lainnya,” pungkasnya.
Sebelumnya, Bareskrim Polri berhasil menangkap total 39 anak buah bandar besar narkotika jaringan internasional Fredy Pratama alias Miming alias Cassanova. Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada menyebut sosok Fredy Pratama merupakan salah satu sindikat penyalur narkotika terbesar di Indonesia. Fredy sendiri telah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) sejak 2014.
Wahyu menyebut berdasarkan hasil analisa yang dilakukan Direktorat Tindak Pidana Narkoba, mayoritas narkoba yang dibawa ke Indonesia terafiliasi dengan jaringan Fredy Pratama.
“Setelah dicek dan didalami oleh melalui analisa yang dilakukan oleh tim di Mabes Polri, ditelusuri bahwa sindikat yang mengedarkan narkoba di Indonesia ini bermuara pada satu orang Fredy Pratama,” ujarnya dalam konferensi pers, Selasa (12/9/2023). (dil)