Survei Poltracking: Elektabilitas Khofifah Masih Rendah dalam Perebutan Kursi Cawapres

khofifah

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Foto: Dok Humas Pemprov Jatim. Foto: Ist

INDOPOS.CO.ID – Sosok Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dianggap belum cukup kuat bersaing, dengan sejumlah kandidat lain dalam perebutan kursi cawapres pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Meski dikabarkan menjadi rebutan kubu Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

Lembaga survei Poltracking Indonesia menyebut elektabilitas Khofifah masih sangat rendah. Nama menteri sosial periode 2014 hingga 2018 itu berada di urutan 8 dari 11 nama dalam radar cawapres 2024.

Direktur Riset Poltracking Indonesia, Arya Budi mengatakan persentase yang diperoleh Khofifah masih rendah untuk dijadikan pendamping bacapres maupun tim sukses pemenangan.

“Khofifah yang juga semakin hari semakin seksi, baik sebagai bacawapres atau ketua timses tapi angkanya di bawah 5 persen yakni di angka 3,7 persen,” kata Arya Budi saat merilis survei terbarunya bertajuk “Kekuatan Politik Elektoral Menuju Pendaftaran Capres Cawapres 2024” secara daring, Jakarta, Sabtu (7/10/2023).

Ilustrasi pemilu 2024. Foto: Doc. KPU

Elektabilitas Khofifah hanya mencapai 3,7 persen. Nama dia hanya lebih baik dari mantan panglima TNI Andika Perkasa 2,9 persen, Ketua DPP PDI Perjuangan dan Ketua DPR Puan Maharani 1,7 persen, dan Ketua Umum Golkar Airlanggar Hartarto 1,6 persen.

Sementara di urutan ke-tujuh ditempati Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Sandiaga Uno 15,7 persen dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 10,2 persen di tiga besar.

Selanjutnya ada Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono mengantongi 9,1 persen, diikuti Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar 7,6 persen, politiai PDI Perjuaangan Gibran Rakabuming Raka 7,3 persen dan Menko Polhukam RI) Mahfud MD 6,6 persen.

“Sedangkan 15 persen sisanya tidak menjawab,” tuturnya.

Metode survei dilakukan dengan cara wawancara tatap muka langsung, sebanyak 1.220 responden terpilih pada 3-9 September 2023. Termasuk metode sampel menggunakan multistage random sampling. Margin of error survei ini sekira 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (wib)

Exit mobile version