INDOPOS.CO.ID – Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya sunggguh-sungguh menyelesaikan pengusutan kasus dugaan pemerasaan yang dilakukan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), saat penanganan perkara di Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2021.
Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto mengatakan, penanganan kasus tersebut telah dilakukan Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro. Perkembangan penyidikan telah disampaikan kepada masyarakat.
“Ya, kalau perkara sudah masuk kita akan selesaikan,” kata Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto di Jakarta, Rabu (11/11/2023).
Namun, ia tak berbicara banyak mengenai kasus dugaan pemerasan tersebut. Bahkan saat ditanya mengenai siapa terlapor dalam kasus yang menyeret pimpinan lembaga antirasuah itu.
“Kita baru melihat peristiwanya saja dulu, nanti berkembang ke arah siapa yang betul-betul menerima, nanti dari hasil penyidikan,” ujar Karyoto.
Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya telah meningkatkan status perkara dugaan pemerasan yang dilakukan pimpinan KPK, saat penanganan kasus di Kementerian Pertanian (Kementan) ke tahap penyidikan setelah melakukan gelar perkara.
Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengatakan, pelaksanaan gelar perkara dilakukan pada, Jumat (6/10/2023). Enam orang telah diperiksa dalam rangka penyelidikan sejak 21 Agustus 2023.
“Hasil pelaksanaan gelar perkara dimaksud, selanjutnya direkomendasikan untuk dinaikkan status penyelidikan ke tahap penyidikan,” ujar Ade Safri di Jakarta, Sabtu (7/10/2023).
Penyidikan kasus tersebut tengah berjalan, Kapolrestabes Semarang Kombes Pol. Irwan Anwar bertolak ke Jakarta menjalani pemeriksaan sebagai saksi. Pemeriksaan tersebut diagendakan hari ini.
Irwan mengakui pernah bertemu Syahrul Yasin Limpo (SYL) dan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri para Februari 2021.
Saat itu diminta menemaninya menemui Firli Bahuri dalam rangka membuat MoU kerjasama pencegahan tindak pidana korupsi. Pertemuan itu berlangsung di Jakarta.
“Itu saja yang saya tahu,” tutur Irwan. Ia menegaskan tak pernah terlibat dalam penyerahan uang. (dan)