INDOPOS.CO.ID – Jalan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menjadi salah satu kontestas pada pemilihan umum (Pemilu) 2024 terbuka lebar. Itu terbukti, dengan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan uji materi terhadap UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum terkait batas usia capres-cawapres.
Gugatan tersebut diajukan mahasiswa Unsa bernama Almas Tsaqibbirru Re A. Almas. MK menyatakan, batas usia calon presiden-calon wakil presiden berusia 40 tahun atau memiliki pengalaman sebagai kepala daerah.
Muncul anggapan dikabulkannya gugatan tersebut, sebagai upaya untuk mempertahankan kekuasaan. Apalagi belakangan Gibran terus didorong menjadi calon wakil presiden Prabowo Subianto.
Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin berpandangan, skenario yang dimainkan saat ini menunjukan adanya manuver penguasa untuk melanggengkan kekuasaan.
“Ya, memang seperti itu. Kekuasaan itu enak, maka butuh kekuasaan yang diperpanjang atau diperluas. Maka segala bentuk kekuasaan itu meninabobokan,” kritik Ujang melalui gawai, Jakarta, Sabtu (21/10/2023).
Menurutnya, setiap orang memang mempunyai hasrat untuk selalu berkuasa tak terkecuali pemimpin yang tengah menjabat. “Jadi keinginan berlebihan berkuasa itu dimiliki semua orang, termasuk dimiliki setiap penguasa saat ini,” ucap Ujang.
Saat ini, kans Gibran menjadi cawapres Prabowo masih terbuka selama batas akhir pendafattaran Pilpres 2024 ke KPU belum ditutup.
“Saya melihatnya masih terbuka, komposisi Gibran cawapres Prabowo selama belum diputuskan, belum didaftarkan ya peluang Gibran cawapres Prabowo tetap ada,” imbuhnya.
Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto resmi mengusung Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres Prabowo Subianto. Itu disampaikan dalam Rapimnas Golkar hari ini di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat.
“Kami rapat cukup lama cukup hangat, tapi semuanya konsensus. Mengusulkan, saya tanya dulu, mengusulkan dan mendukung mas Gibran Rakabuming Raka untuk kita pasangkan dengan pak Prabowo sebagai bakal calon presiden republik Indonesia,” ujar Airlangga. (dan)