INDOPOS.CO.ID – Ingat peribahasa buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. “Peribahasa itu banyak digunakan untuk menyebutkan kemiripan antara orangtua dengan anaknya.
Kemiripan bukan hanya berupa bentuk fisik, namun sifat dan tingkah laku,” kata anggota Deputi Relawan dan Partisipasi Publik Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN), Tarmidzi Yusuf, Sabtu (23/12/2023).
Peribahasa itu, ujar Tarmidzi, mengingatkan pada debat calon presiden tahun 2014 dan debat calon wakil presiden, Jumat (22/12/2023) malam.
“Pertanyaan teknis bukan subtansial, seperti cerdas cermat,” ujar Kang Tam mengutip respons calon presiden nomor urut 1 Anies Rasyid Baswedan menanggapi pertanyaan Gibran Rakabuming Raka kepada Gus Muhaimin Iskandar tentang SGIE.
Pada debat calon presiden 2014 lalu yang berlangsung di Hotel Gran Melia, Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) bertanya ke rivalnya Prabowo Subianto bagaimana caranya meningkatkan TPID.
Pertanyaan itu tak langsung dijawab Prabowo. Mantan Danjen Kopassus itu bertanya terlebih dahulu kepada Jokowi apa singkatan dari TPID tersebut. “Singkatan TPID ini bagaimana Pak?” tanya Prabowo kepada Jokowi.
Tadi malam debat cawapres mirip dengan debat capres 9 tahun lalu. “Istilah-istilah teknis pun digunakan Gibran Rakabuming Raka dalam debat cawapres tadi malam. Seperti cerdas cermat anak SMP,” komentar Tarmidzi Yusuf menanggapi pertanyaan Gibran dalam debat calon wakil presiden tadi malam.
Pertanyaan teknis bukan subtansial berulang kembali. “Jokowi ‘menjebak’ Prabowo. Tadi malam giliran Gibran ‘menjebak’ Gus Muhaimin dan Mahfud MD,” kata Tarmidzi Yusuf.
Gibran bertanya kepada Gus Muhaimin tentang bagaimana caranya menaikkan skor dan peringkat Indonesia dalam SGIE. “Gus Muhaimin Ketua Umum PKB, saya yakin sekali Gus Muhaimin paham sekali untuk masalah ini. Bagaimana langkah Gus Muhaimin untuk menaikkan peringkat Indonesia di SGIE? Terima kasih,” ujar Gibran.
Mirip dengan Prabowo di 2019. Gus Muhaimin pun balik bertanya ke Gibran. Gus Muhaimin mengaku tak paham soal SGIE. Dia pun kembali bertanya kepada Gibran apa itu SGIE. “Terus terang SGIE saya enggak paham. SGIE itu apa?” tanya Gus Muhaimin.
Dalam penjelasannya Gibran menyebut bahwa SGIE adalah State of Global Islamic Economy. Menurut Gibran, SGIE harus dimengerti karena Indonesia sedang fokus mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah.
“Misalnya sekarang yang sudah masuk 10 besar adalah makanan halal kita, skincare halal kita, fesyen kita. Maaf ya, Gus, kalau pertanyaannya agak sulit,” kata Gibran.
Setelah mendapat penjelasan dari Gibran dalam debat cawapres, Gus Muhaimin menjawab dengan cerdas dan solutif. “Sepakat isu tersebut penting karena Indonesia memiliki basis penduduk Islam terbanyak di dunia,” kata Gus Muhaimin.
Indonesia, menurut calon wakil presiden nomor urut 1, sebagai pasar ekonomi syariah, pasar pariwisata halal, dan pasar bank syariah juga memiliki potensi pusat ekonomi syariah dunia.
Akibatnya, butuh langkah-langkah agar peringkat Indonesia di SGIE bisa naik dengan menyiapkan perangkat regulasi untuk menumbuhkan industri halal di Indonesia.
Sebelumnya Gibran juga ‘menjebak’ Mahfud MD. Gibran bertanya kepada Mahfud tentang carbon capture and storage.
“Pertanyaan Gibran keluar dari materi debat. Seharusnya tidak perlu dijawab oleh Mahfud MD,” terang Tarmidzi Yusuf.
“Seharusnya baik debat calon presiden maupun calon wakil presiden bukan pertanyaan teknis untuk menjebak lawan melainkan adu gagasan substansial dalam rangka mensejahterakan rakyat untuk menunaikan janji kemerdekaan,” ujar Tarmidzi Yusuf.
Senada juga dijelaskan oleh Jubir TimNas lainnya, Hari Akbar yang menilai Gibran memainkan jebakan yang tidak rasional dan keliru terkait pertanyaan istilah “SGIE”.
“Gibran memainkan trap atau jebakan yang tidak rasional dan keliru. Karena memakai singkatan dalam menyampaikan pertanyaannya, terlebih ejaan yang digunakan adalah bahasa Indonesia untuk pelafalan bahasa Inggris,”katanya.
Menurut Hari, pertanyaan yang diajukan Gibran adalah disambiguasi karena banyak sekali kepanjangan dari SGIE, tak hanya State of the Global Islamic Economy dari kepanjangan SGIE. SGIE ini bisa saja Sekolah Guru Indonesia Emas, Simpul Gerakan Indonesia Emas atau apalah itu. Intinya singkatan ini dipakai secara informal.
“Maknanya akan sangat berbeda. Hal ini menunjukan karakter Gibran hanya ingin menurunkan derajat seseorang di publik, jelas itu bukan karakter pemimpin yang baik kedepan,” tandasnya. (dil)