Kementerian ESDM Minta Pelaku Tambang Waspadai Lokasi Berisiko Tinggi

moro

Smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) yang meledak pada Minggu (24/12/2023). Insiden yang terjadi di kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah, itu mengakibatkan sejumlah korban meninggal dan luka-luka. Foto: Istimewa

INDOPOS.CO.ID – Direktur Teknik dan Lingkungan Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sunindyo Suryo Herdadi meminta kepada seluruh pelaku usaha untuk meningkatkan pengawasan dan keselamatan kerja.

“Ini untuk melindungi pekerja tambang agar selamat dan sehat serta menjamin dan menjaga keberlangsungan operasional tambang yang aman, efisien, dan produktif menjelang akhir tahun 2023,” kata Sunindyo, dalam surat resminya, seperi dikutip Selasa (26/12/2023).

Ia menjelaskan, upaya tersebut bertujuan untuk meningkatkan fungsi pengawasan sebagai bagian dalam pemantauan dan peninjauan risiko. Khususnya pada kegiatan operasional pertambangan di area penambangan, jalan tambang dan jalan penunjang, bengkel (workshop), area pengolahan dan/atau pemurnian serta pekerjaan lainnya yang memiliki risiko tinggi.

“Daerah-daerah itu (berisiko tinggi) untuk dapat segera diidentifikasi dan diperbaiki deviasi maupun kondisi laten yang berpotensi menjadi penyebab kecelakaan, kejadian berbahaya,” ungkap Sunindyo.

Sebelumnya, tungku smelter di PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) meledak pada Minggu (24/12/2023). Insiden yang terjadi di kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah, itu mengakibatkan sejumlah korban meninggal dan luka-luka. (nas)

Exit mobile version