Oleh: Dahlan Iskan
INDOPOS.CO.ID – SYUKURLAH. Masih ada menteri yang tidak ikut heboh-heboh politik.
Ia masih sangat fokus pada pekerjaan pokoknya: menyelesaikan digitalisasi di birokrasi.
Anda sudah tahu siapa: Abdullah Azwar Anas, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Saya kaget dapat angka ini: pemerintah memiliki 27.000 aplikasi. Di pusat sampai daerah. Di kementerian sampai lembaga.
Dari angka itu, sekilas, bisa menunjukkan betapa tinggi semangat pejabat kita dalam memberikan layanan kepada rakyat secara digital.
Di sisi lain: betapa bingung rakyat mencari akses digital di hutan belantara 27.000 saluran itu.
“Semua itu harus kami satukan di GovTech,” ujar Abdullah Azwar Anas.
Ups. Betapa rumitnya menyatukan begitu banyak layanan digital. Bisa dianggap mematikan inisiatif sektoral. Atau daerah. Tapi keputusan sudah dibuat.
Presiden Jokowi sudah bertekad Indonesia harus masuk ke tahap GovTech. Itu berarti meloncat tiga kali. Dari Analog Government ke E-Government ke Digital Government lanjut ke GovTech.
Semua beban itu ada di pundak Anas. Kiblatnya Estonia dan Inggris. Tidak perlu lagi belajar dari nol. Para pejabat daerah juga tidak usah berbondong ke Estonia –dengan alasan studi banding.
Anas menyadari wibawa seorang menteri PAN-RB tidak cukup bisa menorpedo 27.000 aplikasi itu. Apalagi di balik 27.000 itu banyak kepentingan. Mulai dari konsultan, tenaga ahli sampai belanja IT. Nilainya sekitar Rp 3 triliun.
Anas memerlukan orang kuat. Siapa lagi kalau bukan Jenderal Luhut Binsar Pandjaitan. Ditambah Mensesneg Pratikno.
Maka rapat-rapat untuk membahas capaian menuju GovTech ini sering dilakukan di ruang kerja menko Marves.
“Pihak yang dirasa menghambat tercapainya tahapan penyatuan langsung disemprot. Diancam untuk diberhentikan,” kata Anas.
Saya memang mencari siapa di antara pejabat tinggi yang di tengah heboh pilpres ini masih kerja siang malam di bidang tugasnya. Ketemu. Salah satunya itu tadi: mantan bupati Banyuwangi dua periode yang prestasinya memang luar biasa.
Ia salah satu kepala daerah dari PDI-Perjuangan yang sangat dibanggakan Megawati Soekarnoputri. Satunya lagi Wali Kota Surabaya dua periode, Bu Risma.
Pun setelah menjabat bupati, Anas bekerja keras di posisi berikutnya: kepala LKPP –Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
Anas menyatukan e-catalog pengadaan barang dan jasa di berbagai instansi pemerintah. Kini e-Katalog jadi salah satu rapor biru pemerintahan Jokowi.
Waktu Menteri PAN-RB Tjahjo Kumolo meninggal dunia, “jatah” kabinet dari PDI-Perjuangan itu diisi Anas. Sejak 7 September 2022. Berarti baru satu tahun lebih lima bulan. Waktunya tinggal 8 bulan lagi.
“Rasanya tidak mungkin selesai. Tapi tahapannya sudah jelas dan sedang berjalan,” katanya.
Sewaktu bertemu Anas saya membayangkan betapa sulit posisi politiknya: terjepit di antara perseteruan Jokowi dan Megawati.
Ternyata Anas tidak mau diajak bicara politik. Ia tidak mau capaian menuju GovTech terganggu.
Salah satu yang ingin dikebut adalah digitalisasi KTP. “Sekarang baru 7 juta orang yang mengurus KTP digital,” katanya.
Saya tersenyum. Ternyata KTP saya juga masih yang seperti milik Anda.
Fokus yang lain adalah penyatuan yang di layanan kesehatan. Ribuan aplikasi di bidang ini. Demikian juga di pengurusan karir aparatur sipil negara.
“Sekarang ini tahapannya sampai 27. Nanti akan jadi 3 saja,” kata Anas. Dengan demikian pelayan masyarakat tidak lagi terlalu sibuk untuk mengurus nasib mereka sendiri.
Kerja. Kerja. Kerja.
Itu kian langka di saat politik, politik dan politik lagi merasuki siapa saja.(Dahlan Iskan)
Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Edisi 28 Januari 2024: Tetangga N
Fiona Handoko
selamat sore bung mirza, bp lt. th 1991 adalah tahun pertama saya kuliah di jakarta. waktu itu harga seporsi kuetiau siran “28” @ 2.000 an. saat ini, kuetiau tsb seharga rp 50.000 an seporsi. berarti kalau perbandingan inflasinya sama. gaji bp jto saat itu rp 200.000 equivalen rp 5 jt saat ini. mungkin bung mirza ada salah ketik. harusnya “gaji wartawan hanya senilai harga eceran koran 800 exp”
Mirza Mirwan
Mas Sekcam heran, masa iya gaji wartawan baru Jawa Pos 33 tahun yang lalu hanya Rp200.000/bulan. “Kira-kira benar nggak itu, Pak?” tanyanya saat melintasi halaman masjid seusai berjamaah Asar. “Wah, nggak tahu saya, Om.” Saya sendiri juga sangsi, benarkah yang ditulis Bung Joko Intarto itu. Nun sewaktu saya jadi WTS — wartawan tanpa suratkabar — akhir 1979 sampai awal 1982 saya pernah satu kali kirim berita ke Jawa Pos. Tapi waktu itu masih di bawah manajemen lama. Yang saya ingat honor untuk satu berita kalah jauh dari koran lain di kota yang sama, Surabaya Post, yang relatif sama dengan koran nasional di daerah, seperti Suara Merdeka (Semarang), Kedaulatan Rakyat (Yogyakarta), Pikiran Rakyat (Bandung), dan Waspada (Medan). Waktu mendiang Pak Eric Samola (Dirut PT Grafiti Pers) mengakuisisi Jawa Pos 1982, saya sudah di NYC. Mungkin dengan gaji Rp200ribu itu status Bung Joko Intarto masih “trainee”, belum wartawan penuh. Soalnya tahun 2000/2001 itu honor sebuah cerpen di majalah Kartini saja, seingat saya, Rp400-500rb — honor sinopsis FTV sepanjang 4-5 halaman kuarto ke rumah produksi malah Rp1-2juta. Padahal di tahun itu (kayaknya waktu Pemred-nya Pak Dhimam Abror) tiras Jawa Pos di atas 500rb eksemplar. Masa iya, sih, gaji wartawannya hanya senilai harga eceran 8-10 eksemplar? Ah, sudahlah, saya mau nonton final Australia Open 2024 untuk tunggal putra, antara Jannik Sinner (Italia) vs Daniil Medvedev (Rusia).
Xiaomi A1
Mencoba ioniq 5.. Komen ini harusnya untuk chd kmarin, namun tak apa, lbh baik komen daripada tdk komen.. Pada liburan akhir thn lalu kami ke bali via darat, untuk menghemat waktu dari sby sampe probolinggo kami lewat tol, exit di pintu gending..setelah gending saat memasuki jalan raya probolinggo arah kraksaan, saya melihat di spion dari arah belakang muncul hyundai ioniq 5, terlihat cukup kencang, dlm beberapa detik ioniq 5 tsb sudah didepan mobil kami, saya penasaran untuk mencoba membuntuti untuk mengetahui seberapa cepat dan lincah ioniq 5..ternyata mobil 2400cc dgn bbm ron 92, cukup kuwalahan untuk mengikuti ioniq 5, akselerasinya untuk sprint2 pendek benar2 luar biasa, klo mo nyalip dgn sekali intip ioniq 5 bisa langsung masuk, dan didukung bodinya memang aerodinamis..setelah saya googling power ioniq 5 yg long range memang cukup tinggi, di angka 214 hp..makanya tidak mengherankan klo Abah Dis sangat antusias dgn mobil barunya..ioniq 5 memang mobil yg sangat fun..
DeniK
‘ Tidak ada logika tanpa Logistik ‘ Pak satpam memborong nasi bungkus . Perut kenyang pikiran tenang. Ada tiga yang sangat berbahaya: Singa yang sedang lapar dan Macan yang sedang tidur. Yang ke tiga silahkan isi sendiri. Selamat hari Ahad.
Mirza Mirwan
Jujur saja, Bu Nimas, saya malah baru tahu kata-kata bijak itu dari Bu Nimas. Dan itu 100% benar. “Bila kakimu meninggalkan jejak di bumi, maka lisanmu meninggalkan jejak di hati.” Itulah kenapa kita diingatkan untuk selalu menjaga lisan kita. Luka tersayat pisau ada obatnya, tapi hati yang terluka oleh omongan kita, ke mana akan mencari obatnya? Semoga kita terhindar dari berkata/menulis yang bisa melukai hati sesorang. Syukur-syukur malah bisa meninggalkan jejak kebaikan di hati sesama: memberi motivasi, menguatkan hati sesama yang sedang menghadapi ujian hidup, menghibur hati yang sedang gundah. Aamiin.
Juve Zhang
Gaji wartawan JP 200 ribu sebulan…..anda tahu itu lah Gaji dokter senior di Tiongkok….kala Tiongkok Miskin bin Melarat…..itu Dokter Senior yg jelas bagus…diagnosa Joss…..bukan kaleng kaleng…….begitu miskin nya mereka para dokter ke RS pake sepeda Ontel…..wkwkwk…atau bis kota…..tapi mereka Ilmunya bukan kaleng kaleng……di kita saat itu Gaji Dokter sudah Jut Jut an…..ilmu nya ….tong kosong nyaring bunyinya……FLP…..SGIE….GreenFlation…..sudah merasa Profesor hanya bisa menyebutkan istilah istilah keren……isinya Cuma Pentium yg sering Hang …..wkwkkww…menyedihkan calon pemimpin model Pentium begini…..akankah kita mengikuti napak Tilas Argentina dan Venezuela jadi Rakyat Miskin bin Melarat…..akankah kita tukar tempat duduk sama Tiongkok…..yg dulu gaji dokter senior setara wartawan baru 2 bulan di JP…..semua di tangan Kita ….Rakyat…..anda salah pilih pemimpin….bukan mustahil kita ganti tempat duduk sama Tiongkok…..kita miskin bin melarat karena RP jatuh ber guling guling oleh ulah politisi sesat dan sesaat……semoga IQ rakyat kita minimal lebih tinggi dari IQ pemegang hak cipta Asam Sulfat…….wkwkwkw
Leong Putu
33 tahun yang lalu gaji wartawan 200rb/bulan? Masuk akal. 23 tahun yang lalu, di tempat kerja yang lama, saat baru masuk gaji saya cuma 1,5 juta tapi komisi/ bulan bisa mencapai 3 juta, belum lagi insentif /tiga bulan kalau masuk target terus, bisa dapat 3juta, ada tunjangan penempatan 500rb/bulan dan sewa kendaraan 500rb/ bulan. Mungkin saja 200rb itu gaji pokok, bisa jadi kalau berita yang didapat bisa masuk headline akan ada komisinya sebab wartawan bisa jadi yang dibayar bukan lehadirannya tapi berita yang diperoleh. Eheeeem…..
Rizal Falih
Pagi ini, tulisan CHD muncul di Disway.id, telat sekali. Bung Lagaranze 1301 mencatat, pukul 05.51 WIB baru terbit. Padahal dari pukul 4 sudah saya pantau terus kehadiranya. Wkwkwk.. Semenjak masuk waktu, bahkan sampai sholat shubuh selesai, belum muncul juga. Saya pun membaca versi Disway E-paper nya. Setelah download, saya cari artikel Abah hari ini.Ternyata ada. Judulnya tetangga N. Selesai membaca, balik lagi ke web. Sudah muncul. Sama persis. Gagal mendapatkan pertamax. Namun dapat petralite atau premium pun jadilah. wkwkwkwk.. Pada masa pilpres tahun 2019, saya sering baca tulisan-tulisan Pak Joko Intarto di Facebook. Saya pengikutnya. Tapi semenjak pemilu selesai saya jarang buka facebook. Hanya sesekali. Yang saya tau beliau sukses dengan Jagaters studionya. Yang booming orderan pada saat pandemi covid 19 melanda. Setau saya juga, pada saat pandemi covid sedang parah melanda, belum ada perusahaan yang menyediakan jasa layanan meeting melalui zoom. Kalau saya tidak salah Jagaters studio milik Pak Joko salah satu yang mengawalinya. Beliau juga yang menginisiasi web Disway. Dari tulisan-tulisan beliau di facebook, saya menilai beliau orang yang sederhana. Begitulah, orang-orang hebat selalu tampil dengan apa adanya. Walau pun mungkin, punya segalanya.
djokoLodang
— “Lho, hanya delapan? Tadi kita sembilan orang, kan?”, dan mulai menangis. “Berarti, ada satu orang di antara kita yang tenggelam di sungai.” Yang berdiri sebelah kirinya berkata: “Tunggu, jangan menangis. Mungkin kau salah hitung. Coba aku yang menghitung: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8….” dia pun ‘lupa’ menghitung dirinya sendiri…. “Benar, satu saudara kita tenggelam di sungai”, dan ikut menangis. Yang sebeleh kirinya lagi ikut menghitung, demikian seterusnya. Semuanya ‘lupa’ menghitung dirinya sendiri. Menangis lah semuanya. Kebetulan lewat seorang bijak. Mendengar ribut-ribut itu, bertanyalah dia. “Ada apa? Mengapa kalian menangis?” “Tadi kami sembilan orang menyeberangi sungai deras ini”, jawab sang pemimping. “Sampai di sini, kami hitung, tinggal delapan. Jadi, satu teman telah meninggal. Tenggelam.” “Coba hitung lagi. Aku saksikan”. Dan mulai lah si pemimpin menghitung, persis seperti tadi. “Benar, kan? Sekarang tinggal delapan”. Sang bijak tidak mentertawakan mereka. “Begini. Coba sekarang saya yang menghitung. Lihat baik-baik.” “Satu, dua, 3, 4, 5, 6, 7, delapan, sembilan.’ Seketika mereka bersorak gembira. “Terima kasih. Terima kasih. Benar, sembilan.” “Kita semua selamat. Tidak ada yang mati tenggelam.” “Wah, pasti tuan adalah seorang suci, utusan Tuhan. Terimalah hormat kami.” –0–
Legeg Sunda
Untuk melafalkan huruf ke 6 abjad Arab(huruf hijaiyyaaH) adalah: berembusnya udara dari tengah tenggorokan dengan lembut tanpa hambatan. Seperti hhhhhhh. Bukan chchchchch. Sekedar diskusi.
Handoko Luwanto
Singgasana Prusuh Disway of the Week: 21-01-2024 s/d 27-01-2024 (103 orang)
Rookie of the Week
#.Nama (Komen;Kata)AWARD [diReplyOrangLain;meReplyOrangLain]
#1.Dasar Goblik (21;305)✏️;1✒️;1⚾️ [12:17]
#2.Dasar Dasar Goblik 2 (3;83)✏️;1★ [2:0]
Nama: Dasar Goblik,
Rookie of the Week, Periode: 21-01-2024 s/d 27-01-2024
#.Edisi (Komen;Kata)AWARD [diReplyOrangLain;meReplyOrangLain]
#1.26-01-2024=Bursa Warung (17;250)✏️✒️⚾️ [4:14]
Nama: Dasar Dasar Goblik 2,
Rookie of the Week,
Periode: 21-01-2024 s/d 27-01-2024
#.Edisi (Komen;Kata)AWARD [diReplyOrangLain;meReplyOrangLain]
#1.26-01-2024=Bursa Warung (2;72)✏️★ [2:0]
Jimmy Marta
Setelah ilmu 10 jari kemudian berkembang dg 11 jari. Sekarang malah cukup dg satu jempol…wkwk..
Em Ha
Dulu, 31 tahun yang lalu, di pertengahan 93, kursus mengetik 10 jari. Mahir, hampir 200 hentakan permenit. Bahkan mata ditutup pun jari tetap mengetik. Sampai sekarang masih lancar. Memori otot memang abadi. Memori otak jangan tanya. Sudah banyak lupa. Huruf B dan N walau bersebelahan tapi pemiliknya berbeda. B punyanya telunjuk kiri, N miliknya telunjuk kanan. Telunjuk kanan Alm. Josep tidak bekerja ketika mengetik kata Nabi. Telunjuk kiri, kelingking kiri, telunjuk kiri, jari tengah kanan. Itu urutan jari jemari Josep membuat Jawa Pos laku keras. Posisi telunjuk memang penentu. Benar salah ketikan terletak pada telunjuk. Makanya ada penanda posisi pada tuts F dan J. Telunjuk punya kesibukan lebih dari jari yang lainnya. FGRTVB telunjuk kiri. JHUYMN telunjuk kanan. Itu dulu. Sekarang, A to Z dan seluruh tuts QWERTY jempol semua.
Amat K.
Jadi ingat pelajaran sekolah. Dalam fonologi ada istilah fonetik dan fonemik. Fonetik ini cabang fonologi tentang bunyi-bunyi ujaran, yaitu bagaimana bunyi itu diproduksi atau dihasilkan oleh alat ucap. Dalam fonetik tidak dipedulikan apakah bunyi itu dapat membedakan makna atau tidak. Sedangkan fonemik merupakan cabang fonologi tentang bunyi bahasa yang memperhatikan bahwa bunyi itu dapat membedakan arti. Ihwal “nabi” dan “b*bi” tadi masuk dalam kajian fonemik. Salah menempatkan satu fonem saja bisa jadi bahaya sebab maknanya jadi berbeza (kata Upin Ipin). Dalam fonemik ada lagi istilah pasangan minimal/kata berkontras/perbedaan minimal/minimal pair/minimal differences: Nabi-sabi-b*bi-rabi Ajak-ajal Buta-busa Balu-baru Dari-tari-sari Rantai-santai Dari-mari-cari Tepi-sepi Jahit-pahit Aat- Ah lupa, Aat tidak punya pasangan. “Selamat menempuh hidup balu”. -> ini salah. Pengantin bakal marah. Maksudnya “Selamat menempuh hidup baru”.
Yusuf Ridho
negara barat -> negara Barat “Barat”, “B”-nya harus ditulis kapital karena merujuk kepada orang, bangsa, negara Eropa dan Amerika. Lain halnya jika hanya merujuk pada nama mata angin yang arahnya berlawanan dengan timur atau arah tempat matahari terbenam. Baru, “b”-nya ditulis kecil. Tabik.
Lagarenze 1301
GARA-GARA HURUF TETANGGA. 1. Chat Susi ke grup kelas. “Hari ini aku tidak masuk, nenen aku sakit.” Grup WA langsung heboh. “Ya ampun, maaf, maaf typo, maksud aku nenek.” 2. Chat cowok dan cewek. Cewek: “Awas lho kalau kamu selingkuh, nanti ta’ santet.” Cowok: “Kamu kon*ol banget sih, mana mungkin aku selingkuh.” Cewek: “Apaaaa? Jaga kata-katamu.” Cowok: “Aduh, maaf, salah ketik, maksud aku “konyol’.” 3. Chat mama dan putrinya. Mama: “Din, kamu jam segini kok belum pulang.” Dini: “Iya, sebentar lagi, Ma. Ini lagi nenenin temen.” Mama: “Haaaa? Apaaaaaa?” Dini: :Ampun, Ma. Itu salah ketik. Nemenin, maksudnya.” 4. Chat dengan driver Gojek. Rini: “Kok lama banget, Pak.” Driver: “Maaf, Mbak. Ini lagi macet.” Rini: :Jadi gimana, mau jembut nggak, Pak?” Driver: “Mau, Mbak.” Rini: “Aaaaaa…. salah ketik, Pak. Itu maksudnya jemput.” 5. Chat jelang konser NCT. Gina: “Yuk, nonten konser NCT, yuk.” Ali: “Kamu punya toket, nggak?” Gina: “Sialan, kamu ngomong apa.” Ali: “Aduhhh, maafkan, maksud aku tiket.” 6. Chat orangtua meninggal. Hardi: “Innalillahi. Papa aku meninggal tadi subuh. Tolong doanya, ya.” Firman: “Innalillahi. Turut bersuka cita.” Hardi: *emoji marah*. Firman: “Sorry banget, salah ketik, maksudnya berduka cita.” 7. Chat orang pacaran. “Hai kamu yang di sana, tau nggak kalau aku selalu merindukan dirimu.” “Tai.” ” Haa? Ya, udah, kita putus.” “Woiiii, salah ketik woii. Maksudku tau.”
Lagarenze 1301
Saya pernah berkunjung ke Monumen Pers di Solo. Di situ saya dapat cerita mengenai koran zaman dulu. Dulu tak ada istilah salah ketik atau salah tulis. Kalau ada kata yang salah, istilahnya (seharusnya) salah pasang. Ya, karena kata dan kalimat di koran zaman dulu dibuat dengan cara menyusun huruf yang terbuat dari timah. Satu per satu sampai terbentuk satu kata, satu kalimat, satu berita, hingga satu halaman. Bikin koran 10 tahun atau 20 tahun lalu sudah enak. Wartawan ngetik di komputer, dipermak oleh editor di komputer juga, disusun sedemikian rupa oleh layouter di komputer juga, lalu dikirim ke komputer percetakan untuk jadi plate. CtP. Ah, cerita lama, tentang koran (cetak) yang sudah senjakala.
Agus Suryonegoro III – 阿古斯·苏约诺
TAHUN 70AN ITU.. Selain menulis berita untuk harian El Bahar, saya juga sering mewawancarai tokoh untuk menggali ketokohannya, untuk tujuan inspirasi bagi pembaca. Tapi juga untuk saya sendiri. Karena itu saya sering mewawancarai tokoh yang saya kagumi. Atau yang beliaunya sering nulis. Dan saya suka.. Antara lain, yang pernah saya wawancarai, dan saya masih ingat adalah: 1). Pak Asmaraman Sukowati, atau pak Kho Ping Hoo. 2). Pak Mochtar Lubis, wartawan. 3). Pak N. Daldjoeni, kolumnis Kompas. 4). Pak Abdul Wahab, wartawan yang memotret insiden Hotel Yamato Surabaya tahun 1945. 5). Pak DR Boedi Santoso, saat itu Kepala Lab Nuklir “Kartini” milik BATAN di Yogyakarta, yang lulus Doktor Nuklir di usia 26 tahun. Itu yang saya masih ingat dan dimuat di majalah SEMANGAT yaitu “majalah muda-mudi Katholik”, terbitan PT Kanisius. Pada jamannya majalah itu satu-satunya majalah yang dicetak offset dan dengan kertas HVS. ### Tulisan itu, sebagian besar saya udah lupa. Yang di atas saya masih ingat, karena saya masih menyimpan dokumennya..
Agus Suryonegoro III – 阿古斯·苏约诺
@pak MZA Kepada kelg majikan, saya sangat berterima kasih. Apalagi kehidupan mereka tidak beruntung. Anaknya yang saat kecil biasa saya mandikan, kerjanya juga kurang sukses. Jadi setelah saya mapan ganti saya yang sering bantu-bantu mereka.. ### Saling. Dan gantian..
Agus Suryonegoro III – 阿古斯·苏约诺
TULISAN PERTAMA SAYA BERJUDUL: ASAL MULA TAWON ENDAS.. Orang Indonesia itu merdeka tahun 1945. Sedangkan saya merdeka tahun 1971. Yaitu saat saya mulai bosan jadi ART. Yang saya lakukan saat itu adalah: menulis cerita anak-anak berjudul Asal Mula Tawon Endas. Kemudian, tulisan saya kirim ke majalah “Gatotkaca”. Yaitu suplemen harian Kedaulatan Rakyat (KR) Yogyakarta, berupa majalah anak-anak. Ternyata cerita itu dimuat, dan diberi honor Rp 150. Maka sejak itu, 10 tulisan yang pertama saya tulis di usia itu, semuanya menghasilkan honor. Honor itu sebenarnya “tidak seberapa”. Tapi bagi mantan pengemis dan mantan ART, nilai honor itu sangat tak ternilai.. ### Sejak tulisan ke 10 keluar honornyalah, maka saya “merdeka”. Bebas dari perbudakan. Dan setara dengan WNI lainnya..
Jimmy Marta
Jurus jitu. Satpam diperintahkan memborong sebanyak mungkin nasi bungkus dari warung nasi sepanjang jalan Karah Agung untuk ribuan orang yg berdemo di depan kantor. Menjelang Asar, tercapailah kesepakatan. Di kampung sy ini ada pepatahnya, ‘Berunding sesudah makan, bertanya sehabis jalan’. Artinya, kalau ada orang yg datang sambut dg ramah tamah, hormati dan ajak duduk, suguhi minum. Sehabis letih dan dahaga boleh lah mulai bertanya, apa maksud kedatangannya. Apa yg bisa kami bantu…
Agus Suryonegoro III – 阿古斯·苏约诺
@Fiona Handoko Ysh pak Mario.. Mesin ketik biasa. Tapi yang terbuat dari besi. Sehingga kalau operator “marah”, mesin ketik dipukul-pukul, mesin itu tidak rusak. Mengapa operator marah disebut..? Operator gampang marah karena kerjanya “tensi tinggi”. Bayangkan: 1). Kecepatan tinggi, yaitu 270 huruf per menit. Kecepatan tinggi dan tetap karena ngirimnya pakai “mesin”, yaitu transmitter distributor. 2). Setiap ganti dari telegram 1 ke telegram berikutnya, saat ganti kertas, kiriman morse tidak berhenti. Padahal operator harus mengetik nama, tanggal dan jam penerimaan. Sebagian huruf disimpan di “memori otak”, dan ssat itu kiriman huruf-huruf berikutnya tetap jalan. 3). Kerjanya berdasar skedul hubungan. Istirahat 1-2 menit kayak profesi lain tidak bisa. Mau ke toilet pun harus ijin operator kantor lawan.. ### Kerjaannya sederhana. Gajinya juga sederhana.
Agus Suryonegoro III – 阿古斯·苏约诺
TENTANG TELEGRAM “SAYA pun malas menjelaskan pada anda apa itu TELEGRAM. Khawatir anda menertawakan teknologi komunikasi masa lalu”, begitu tertulis di artikel CHDI hari ini. Maka, biarlah saya yang menjelaskan. He he Saya tidak malas.. PASTI ANDA TAHU. PT Pos dan PT Telkom itu dulunya satu “jawatan”. Namanya Jawatan PTT. (Pos, Telegrap dan Telepon). Jadi Telegrap itu satu step metode berkomunikasi di atas “surat”. Metode penyampaian berita tidak lagi dikirimkan lewat pak Pos, tapi berita yang dikirim dalam bentuk “kumpulan huruf”, dikirim lewat kode morse. Ada operator pengirim. Ada operator penerima Operator morse..!! Nah, saya pertama kali bekerja di Kantor Telegrap Ambon, sebagai operator morse. Karena ini untuk komersiil, maka pengiriman kode morse harus dengan kecepatan tinggi. Kalau kirimnya, kecepatan tinggi itu ada alatnya. Tetapi penerimaanya masih manual. Yaitu harus dengan telinga. Saat ujian akhir pendidikan operator morse, kecepatannya adalah 150 huruf per menit Jadi telinga saya harus mendengar dan mengetik sampai 150 huruf. Begitu di “lapangan”, mereka bekerja dengan kecepatan 270 huruf per menit. Dan itulah yang harus saya lakukan, di tahun 1974, setiap hari, selama 8 jam. Untuk bisa jadi operator morse, saya harus bisa mengetik 400 huruf per menit. Saat itu peraturan kepwgawaian di Telkom masih sama dengan PNS. Dan karena ijasah yang disyaratkan hanya SMP, maka saat itu pangkat saya adalah Gol I/C. ### Untunglah, dunia berubah..
Lagarenze 1301
Santai sejenak Ini kejadiannya di Amerika. Bob dan Alan bertetangga. Alan mengirim pesan ke Bob melalui WhatsApp. PESAN PERTAMA: Hai Bob, ini Alan, rumah sebelah. Maaf kawan, aku punya pengakuan yang harus kusampaikan. Aku diliputi rasa bersalah beberapa waktu terakhir ini. Aku sudah berusaha mengumpulkan keberanian untuk menemuimu, tapi aku tak mampu. Aku hanya bisa menyampaikan pengakuan ini melalui WhatsApp. Sejujurnya aku akui, aku pernah berbagi istri denganmu, siang dan malam, saat kamu tidak ada di rumah. Aku tidak bisa lagi hidup dengan rasa bersalah. Aku harap kamu menerima ketulusanku. Maafkan. Aku berjanji hal itu tidak akan terjadi lagi. Silakan tetapkan biaya, saya akan membayarmu. Salam, Alan. TINDAKAN: Bob merasa sangat terhina dan dikhianati. Di puncak kemarahannya, ia mengambil senjata, menuju ke rumah Alan, lalu menembaknya sampai mati. Setelah itu, Bob kembali ke rumah, duduk di sofa, dan menuang minuman keras untuk dirinya. Ia lalu mengeluarkan ponselnya. Ternyata, ada pesan lain dari Alan yang belum ia buka. PESAN KEDUA: Hai Bob, Ini Alan lagi. Maaf atas sedikit kesalahan ketik di pesan terakhirku. Karena koreksi otomatis di HP, kata yang seharusnya ‘Wifi’ menjadi ‘Wife’….
Leong Putu
Yang lebih berbahaya sebenarnya bukan hanya salah ketik tapi kirim salah apalagi salah kirim. Contoh : “say…hari ini aku kangen banget sama kamu ❤ kamu lagi ngapain?” Padahal biasanya kirim WA isinya cuma “ma….kamu dah makan? Anak² dah pulang semua?” Gak bahaya ta?
Liáng – βιολί ζήτα
https://www.satu-indonesia.com Ratna Indah Kurniawati (Pasuruan, Jawa Timur) “Melawan Dusta Kusta” Amat hanya bisa pasrah ketika suatu hari, pada 1997, dia mendapati salah satu jari tangannya tanggal. Jari itu memang telah mati rasa dan kehilangan fungsi akibat penyakit kusta. Jadi, saat jarinya copot, ia tak merasa sakit. Satu per satu jari yang lain ikut tanggal. Tanpa jari tangan, warga Desa Rebalas, Kecamatan Grati, Pasuruan, ini terpaksa bergantung pada orang tuanya karena cuma bisa bekerja serabutan. Kadang ia mencari kayu bakar, kali lain menjadi pemetik sayuran. Tapi itu tinggal cerita di masa lalu. Sejak Agustus lalu, Amat – kini 40 tahun – bisa tersenyum. Ia sudah memiliki usaha sendiri: beternak jengkerik. Per bulan ia bisa panen 26 kilogram jangkrik. “Harga jualnya Rp 20 sampai 30 ribu per kilo,” pungkasnya. [1/2]
Liam Then
Pak Faisal Basri ini pasti termasuk orang besar dan penting, karena omongannya( yang belum tentu benar) entah berapa kerugian yang terjadi, hari itu ketika rupiah anjlok, berapa orang yang harus transfer ke luar negeri bayar tagihan yang tak di ‘hedge” nilai tukarnya. Berapa orang pemaen saham kecil-kecilan yang terdampak omongan Pak Faisal Basri. Pemaen saham Indonesia tak bisa “short” saham seperti di Amerika,(bertaruh pada proyeksi saham tertentu bakal turun, kemudian dapat untung dari turunnya nilai saham tersebut). Saham di Indonesia hanya untung kalo naek, kecuali komplotan tukang goreng kayak Benny Tjokro itu yang lagi usap teralis besi. Jadi kepikiran, ini Pak Faisal Basri, yang dalam konteks peduli negeri, omongannya malah menyebabkan kerugian pada negeri. Tapi sedikit penghiburan, kejadian turunnya saham dan rupiah ini, seperti mengafirmasi pendapat saya selama ini, bahwa Ibu Sri Mulyani, Srikandi ekonomi Indonesia, ini bukti Ibu Sri, orang besar, super penting, satu isu kemundurannya, bikin pasar saham dan mata uang satu negara besar ,anggota G20, berpopulasi 270jt,menjadi gonjang ganjing. Inilah buktinya Ibu Sri lebih pantas jadi Capres atau Cawapres. Ia begitu penting, sampai baru isu saja, sudah bikin panik pasar. Akhir kata, saya jadi kepikiran juga. Pak Faisal Basri dan Ibu Sri Mulyani, dua orang penting. Yang satu ngomong isu yang belum tentu, jadi pemicu gejolak pasar. Satunya lagi isi mundurnya yang bersangkutan sebabkan gejolak pasar.
Lagarenze 1301
Kenapa susunan huruf di keyboard dimulai dengan QWERTY, bukan sesuai abjad ABCDEF? Papan ketik QWERTY adalah hasil kreasi editor dan penerbit dari Amerika, Christopher Sholes dkk, melalui mesin tik Remington 1. Kenapa QWERTY, ini terkait dengan kecepatan dan akurasi pengetikan. Jika sesuai alfabet, mengetik dengan kecepatan tinggi bisa membuat mesin tik macet. Itu karena dua tuts yang ditekan hampir bersamaan menyebabkan hammer-nya saling bertumpuk. Setelah banyak kali percobaan, akhirnya pola QWERTY dianggap paling aman tanpa mengurangi kecepatan pengetikan. Tentu saja pola QWERTY dibuat berdasarkan pengetikan dalam bahasa Inggris. Kita di Indonesia, dengan bahasa Indonesia, mungkin kebutuhan pola papan ketiknya berbeda. Tapi, mau tidak mau, harus menggunakan pola internasional itu.
Liam Then
Along dan Aseng sedang debat, tentang siapa diantara mereka yang lebih pandai. ” Aku tahu banyak bahasa Inggris!” Kata Along sambil mengangkat dagu… “Ah, aku tak percaya, sini aku tes” kata Aseng. “Silahkan saja” “Buka pintu apa bahasa Inggrisnya ?” “Itu gampang” kata Along, “open the door” “Kalo tutup pintu?” “Close the door” “Kalo buka pintu setengah-setengah?” “……” “……” “……” “Hayo, apa….?!” Aseng mendesak. “Orang barat kalo kerja tidak ada yang setengah -setengah, ia mau buka ya buka, tutup ya tutup…..” Along jadi marah……
djokoLodang
–o– Aloui ikut kursus bahasa Inggris. Pelajaran pertama: “My name is Aloui. I go to work every day. After work, I go home. I am married. I am happy” Usai kursus, waktu berjalan pulang, dia melihat dua orang bule masuk ke sebuah cafe. “Kebetulan, ada dua orang bule. Aku bisa mempraktekkan bahasa Inggris ku, Baiklah, aku ikuti mereka” Sampai di dalam, dua orang bule itu langsung menuju bar. “Johny Walker, single”, kata yang seorang saat ditanya penjaga bar, ingin minum apa. “Jack Daniels. Single”, kata yang satunya. “Aloui. … Married!!! … I go home,” cetus Aloui, agak marah, dan langsung balik kanan, keluar. Dikiranya cafe itu tempat pertemuan para jomblo. –0–
Rizal Falih
CAPD memang memudahkan bagi keluarga dan pasien yang harus cuci darah rutin. Karena tidak perlu bolak balik ke rumah sakit untuk cuci darah. Semua dapat dilakukan sendiri oleh pasien di rumah bahkan ditempat kerja. Selain itu peralatan yang digunakan juga mudah dibawa kemana-mana, karena berbentuk portabel. Tetapi ada hal yang harus benar-benar diperhatikan pada saat melakukan cuci darah sendiri, yaitu ruangan yang digunakan harus seteril dan tangan harus bersih. Ada keluarga yang pernah menggunakan CAPD. Setelah beberapa bulan harus cuci darah di rumah sakit pemerintah di daerah pasar senen. Akibat ginjalnya sudah tidak berfungsi dengan baik. Ada batu dalam ginjalnya. Awalnya ditembak menggunkan laser. Pecah tapi tidak tuntas masalahnya. Sampai akhirnya harus menggunakan CAPD. Awalnya semua seperti berjalan normal. Pasien sudh bekerja seperti biasa, bawa mobil sendiri. Bahkan pasien pernah sampai pergi keluar negeri bersama keluarganya. Berlibur. Namun suatu hari pasien mengeluh sakit di perutnya. Ternyata alat yang dipasang diperut, harus diangkat kembali. Terjadi infeksi. Akibat dari tidak terjaga kebersihanya pada saat cuci darah sendiri. Setelah itu cuci darah dilakukan di rumah sakit kembali dan kondisi kesehatan pasien pun semakin menurun. Sampai akhirnya beliau dipanggil oleh Yang Maha Kuasa. Usaha keras yg perlu dijaga sekali lagi adalah kebersihan tempat dan tangan pada saat melakukan cuci darah sendiri. Semoga bermanfaat.