INDOPOS.CO.ID – Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Masdalina Pane menilai, argumen para calon presiden cenderung masih umum saat membahas tema kesehatan dalam debat kelima Pilpres 2024. Hanya berbicara pencegahan dan kegiatan promosi kesehatan, misalnya.
“Stanment-statmennya normatif saja, semua orang berbicara tentang preventif dan promotif,” kata Masdalina Pane melalui gawai, Jakarta, Senin (5/2/2024).
Ia menyadari, bahwa mencegah lebih baik dari pada mengobati. Namun, realitasnya hal tersebut tak pernah didukung secara serius oleh pemerintah.
Meski upaya preventif dan promotif merupakan wujud nyata dari transformasi sektor kesehatan yang sedang diusung kemenkes, khususnya pada pilar pertama, transformasi layanan primer.
“Pencegahan selalu lebih baik dari pengobatan, tapi faktanya anggaran tidak berpihak pada preventif dan promotif. Lebih senang dirikan rumah sakit, lebih senang dirikan pendidikan dokter,” kritiknya.
Di sisi lain, menurutnya jumlah tenaga kesehatan bukan menjadi persoalan. Melainkan pendistribusiannya yang tidak merata di wilayah Indonesia.
“Dokter-dokternya terpusat di Jawa dan Bali. Jumlahnya berkali lipat, tapi siapa dokter yang mau dikirim ke ujung Puncak Jaya Wijaya di sana,” ucap Masdalina.
“Masalahnya bukan bukan jumlahnya (nakes) yang kurang. Jumlahnya itu relatif cukup tetapi distribusinya yang bermasalah,” tambahnya.
Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo menekankan, aspek preventif merupakan bagian penting dalam pembangunan sektor kesehatan di Indonesia. Itu disampaikannya dalam debat pamungkas calon presiden di Jakarta Convention Center Senayan, Jakarta, Minggu (4/2/2024).
“Tadi saya sampaikan, preventif diwujudkan dalam bentuk pengetahuan kesehatan. Minimal dari kita sendiri berupa olahraga dan makan makanan sehat,” ujar Ganjar.
Paslon Ganjar-Mahfud memiliki program satu desa, satu faskes, dan satu naskes. Ia sempat menyinggung ketersediaan anggaran yang memadai.
“Maka anggaran kita harus cukup untuk penuhi. Ini kita lakukan bertahap. Inilah program yang bisa membuat angka harapan hidup kita naik secara bertahap,” tutur Ganjar.
Sementara calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menginginkan, akan membangun 300 Fakultas Kedokteran dari jumlah sekarang yaitu 92. Apalagi Indonesia kekurangan sekitar 140 ribu dokter.
“Kita akan membangun rumah sakit modern di setiap kabupaten dan kota, dan puskesmas moderen di setiap desa di seluruh Indonesia,” ucap Prabowo dalam kesempatan yang sama.
Tema debat kelima Pilpres 2024 adalah Kesejahteraan Sosial, Kebudayaan, Pendidikan, Teknologi Informasi, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sumber Daya Manusia, dan Inklusi. (dan)