INDOPOS.CO.ID – Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak lugas, menjawab soal kejanggalan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) Pemilu 2024. Suara partai di bawah komando putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu memperoleh 3,13 persen pada, Sabtu (2/3/2024).
Komisioner KPU Idham Holik malah mengatakan, saat ini sedang berlangsung rekapitulasi secara berjenjang. Baik di Panitia Pemilihan Kecamatan (PKK) atau pun di KPU Komisi Independen Pemilihan (KIP) tingkat Kabupaten/Kota.
“Proses rekapitulasi secara berjenjang dilakukan secara terbuka tidak hanya disaksikan oleh saksi dan diawasi oleh Bawaslu, tetapi dipantau pemantau terdaftar dan disaksikan masyarakat, serta diliput jurnalis media,” kata Idham melalui gawai, Jakarta, Sabtu (2/3/2024).
Pada 20 Maret adalah batas akhir rekapitulasi tingkat nasional di KPU RI. KPU nanti pascarekapitulasi tingkat nasional, baru akan mengumumkan perolehan suara peserta Pemilu Serentak 2024.
“Hasil rekapitulasi tersebutlah yang akan ditetapkan oleh KPU secara resmi, sedangkan Sirekap adalah alat bantu publikasi foto formulir Model C.Hasil yang diunggah oleh KPPS,” ujar Idham.
Ia menjelaskan, Undang-Undang Pemilu memerintah KPU beserta jajaran KPU dan badan ad hoc (PPK) di daerah melakukan rekapitulasi secara berjenjang.
Maka data resmi hasil pengitungan perolehan suara peserta pemilu adalah berdasarkan hasil rekapitulasi berjenjang. Namun, tak menjawab mengenai suara PSI yang makin hari melonjak di Sirekap Pemilu 2024.
“Mari, kita tunggu hasil rekapitulasi berjenjang tersebut sampai dengan selesai,” jelas Idham.
Suara PSI meningkat cukup tinggi jika dibanding pada 16 Februari 2024, pukul 21.24 WIB yang hanya memperoleh suara 1.117.809 atau 2,61 persen. Sementara saat ini, PSI mendapat suara 2.402.665 atau 3,13 persen. (dan)