Erwin Aksa Nilai Jokowi Tidak Memenuhi Syarat Menjadi Calon Ketum Golkar

Airlangga-Jokowi

Foto Jokowi dan Airlangga hartarto (foto : ist)

INDOPOS.CO.ID – Presiden Joko Widodo diisukan akan berlabuh ke Partai Golkar dan akan menjadi “batu sandungan” bagi Airlangga Hartarto kembali duduk di kursi Ketua Umum Partai Golkar dalam Musyawarah Nasional (Munas) tahun ini.

Menjawab hal ini, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Erwin Aksa menegaskan syarat menjadi kandidat ketum Golkar tidaklah mudah.

Ia menjelaskan hal utama adalah seorang kandidat ketua umum Partai Golkar itu harus pernah menjadi pengurus partai.

“Syarat menjadi calon ketum adalah pernah menjadi pengurus Partai Golkar tingkat pusat atau sekurang-kurangnya pernah menjadi pengurus di tingkat provinsi. Dan atau pernah menjadi pengurus pusat organisasi pendiri Partai Golkar dan yang didiriikan selama satu periode penuh,” kata Erwin saat dikonfirmasi Indopos.co.id, Minggu (10/3/2024).

Tak hanya itu, untuk menjadi calon ketum yang rencananya Munas akan digelar pada Desember 2024 nanti juga menjadi sangat selektif bahwa calon ketum tidak pernah menjadi anggota partai lain selama lima tahun terakhir.

“Selian aktif menjadi pengurus dan didukung oleh minimal 30 persen pemegang hak suara. Syarat lainnya, aktif terus menerus menjadi anggota partai Golkar sekurang-kurangnya 5 tahun dan tidak menjadi anggota partai lain,” tukasnya.

Lebihanjut, kata Erwin, kandidat ketum Golkar harus mengikuti pendidikan dan pelatihan kader partai golkar. “Serta memiliki prestasi, dedikasi disiplin, loyalitas dan tidak tercela. Memiliki kapabilitas dan acceptabilitas. Tidak terlibat G30SPKI, dan bersedia meluangkan waktu dan siap bekerja sama secara kolektif dalam Partai Golkar,” tegasnya.

“Partai Golkar juga memiliki meritokrasi jenjang karir. Sehingga Golkar memiliki infrastruktur dan kaderisasi yang baik,” pungkasnya menambahkan.

Sebelumnya, Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menilai Airlangga Hartarto adalah kandidat terkuat karena hasil suara di Pemilu 2024 yang meningkat. Namun, dia menyebut sosok Jokowi sebagai batu sandungan Airlangga.

“Airlangga Hartarto paling kuat. Prestasinya yang meningkatkan suara pileg 2024 secara drastis. Itu legacy AH yang tak bisa dibantah. Tak mudah bagi Golkar hadapi pemilu 2024 karena tak punya jagoan kader sendiri, khawatir tak dapat coattail effect. Tapi nyatanya suara Golkar melesat jauh,” kata Adi Prayitno kepada wartawan, Sabtu (9/3/2024).

Lebih lanjut, apalagi katanya Presiden Jokowi diisukan bergabung Golkar. Tentunya Jokowi menurutnya bisa mengimbangi Airlangga.

“Apalagi belakangan ini muncul wacana Jokowi masuk Golkar bisa bikin konstalasi internal Golkar berubah. Jika itu terjadi, Jokowi akan jadi batu sandungan bagi AH,” pungkasnya.  (dil)

Exit mobile version