Jika Jokowi Ngotot Masuk Golkar, Barisan Airlangga Berpotensi Loloskan Hak Angket

Jokowi-Bogor

Ketum Golkar Airlangga Hartarto bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat olahraga pagi di Bogor beberapa waktu lalu. Foto: Instagram/@golkar.indonesia

INDOPOS.CO.ID – Pengamat politik dari Lingkar Madani Ray Rangkuti menyatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) aecara aturan tidak memenuhi syarat untuk mengisi kursi tertinggi Partai Golkar. Sebab, ada ketentuan minimal 5 tahun sebagai kader partai berlambang pohon beringin itu. Namun, bisa saja syarat itu diubah.

“Itu jika Golkar merasa, bahwa salah satu dari keluarga Jokowi teramat penting jadi ketum Golkar,” kata Ray melalui gawai, Jakarta, Selasa (19/3/2024).

Di sisi lain, pengguliran hak angket untuk menyelidiki dugaan kecurangan Pemilu 2024 dapat membuat ruang gerak eksekutif menjadi terbatas. Sebab, kebijakan pemerintah pusat menjadi objek dari hak konstitusional tersebut.

“Saat yang sama, ancaman akan adanya angket yang akan digulirkan, juga membuat posisi Jokowi seperti terkepung,” ujar Ray.

“Jika terus bersikukuh hendak masuk ke Golkar, punya potensi barisan Airlangga akan meloloskan angket DPR,” tambahnya.

Menurutnya, jika angket lolos, jelas posisi Jokowi sangat tergantung pada sikap politik Golkar di parlemen. Sehingga posisi Airlangga cukup kuat di hadapan Jokowi.

“Dalam bahasa lain, tidak mudah bagi keluarga Jokowi masuk menguasai Golkar. Apalagi munasnya dilakukan bulan Desember. Dua bulan setelah Jokowi sudah tidak jadi presiden,” nilai Ray.

Pemilihan Ketua Umum Partai Golkar, sesuai jadwal akan digelar digelar dalam Musywarah Nasional (Munas) pada Desember 2024. Sebagian pihak menginginkan Golkar berganti ketua umum. Nama Jokowi dikaitkan dengan bursa pimpinan salah satu parpol tua di Indonesia tersebut. (dan)

Exit mobile version