INDOPOS.CO.ID – Analis politik Universitas Nasional (Unas) Selamat Ginting menilai, rencana pertemuan presiden terpilih Prabowo Subianto bersama Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri membuat posisi Presiden Joko Widodo tak nyaman.
“(Rencana) pertemuan antara presiden terpilih Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri akan menentukan peta politik Indonesia ke depan, termasuk di mana posisi Jokowi,” kata Ginting melalui gawai, Jakarta, Selasa (9/4/2024).
Apalagi jika Prabowo mampu menarik PDIP dalam pemerintahan mendatang, tentu makin berdampak kurang baik terhadap Jokowi. Karenanya tergantung dari hasil pertemuan dua tokoh nasional itu.
“Apabila kemudian Prabowo berhasil menggandeng Megawati, dalam hal ini PDIP masuk dalam kabinet yang dipimpin Prabowo Subianto. Maka, ini otomatis menjadi dilema bagi posisi Jokowi,” nilai Ginting.
Bukan tidak mungkin, Prabowo mendapat dukungan penuh dari PDIP jika hasil pertemuan itu berbuah manis. Dengan demikian peta politik nasional bakal berubah.
“Saya kira, ini sebuah dinamika politik yang sangat tinggi karena Prabowo tentu akan mendapat sokongan yang kuat sekali dari PDIP jika memang bersedia bergabung,” ucap Ginting.
Jika itu berjalan mulus, nasib Jokowi hanya mengandalkan Partai Golkar untuk bisa bisa berada dalam perahu partai politik nomor dua terbesar dari hasil pemilu legislatif 2024.
Ketua DPP PDIP Puan Maharani angkat bicara mengenai peluang pertemuan Megawati dengan Prabowo. Ia tak menqmpik potensi pertemuan tersebut.
“Insya Allah,” ucap Puan kepada wartawan di Gedung Parlemen, Jakarta, Kamis (28/3/2024).
Belum ada kepastian waktu soal rencana pesamuhan tersebut. Hanya saja, anggapan sebagian pihak Lebaran Idulfitri 2024 bisa menjadi momen yang tepat untuk bertemu. (dan)