INDOPOS.CO.ID – Pejabat Ukraina mengatakan militer Rusia melancarkan serangan di lima wilayah di Ukraina, menewaskan sedikitnya tujuh orang dan merusak infrastruktur termasuk gardu induk dan fasilitas pembangkit listrik.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan Rusia menembakkan lebih dari 40 rudal dan sekitar 40 drone serang dalam semalam, banyak yang menargetkan infrastruktur energi.
“Serangan-serangan tersebut menunjukkan betapa pentingnya pertahanan udara bagi Ukraina. Rudal-rudal Rusia dan drone satu arah rancangan Iran tidak boleh dibiarkan mengenai Ukraina,” kata Zelenskyy dalam postingannya di X seperti dilansir Al Jazeera, Kamis (11/4/2024).
Zelenskyy mengatakan Ukraina membutuhkan bantuan militer dan sistem pertahanan udara dalam menghadapi serangan Rusia yang semakin intensif. Dia mengkritik sekutu negaranya karena terlibat dalam diskusi panjang dan menutup mata terhadap persoalan yang ada.
Di Odesa selatan, Gubernur Oleh Kiper mengatakan melalui saluran Telegramnya pada Rabu (10/4/2024) malam bahwa serangan rudal Rusia menewaskan empat orang, termasuk seorang gadis berusia 10 tahun, dan menyebabkan beberapa lainnya dalam kondisi kritis.
“Pertahanan udara di kawasan itu menembak jatuh tujuh drone serang militer Rusia rancangan Iran di dekat infrastruktur energi, yang tidak rusak,” kata Kiper pada Kamis pagi.
“Di timur laut Kharkiv , dua wanita dan seorang gadis berusia 14 tahun tewas setelah serangan rudal pada Rabu sore,” kata Gubernur Oleg Sinegubov di Telegram, juga mengunggah foto tim penyelamat membersihkan puing-puing.
Dia melaporkan beberapa serangan lain di Kharkiv hingga Kamis pagi, termasuk serangan pesawat tak berawak yang melukai satu orang, dan sebuah rudal yang ditembakkan dari sistem S-300 Rusia yang menargetkan infrastruktur energi.
Kharkiv menjadi sasaran dengan lebih dari 10 rudal, menyebabkan lebih dari 200.000 pelanggan kehilangan aliran listrik.
Kharkiv, ibu kota wilayah dengan nama yang sama, terletak hanya 30 km dari perbatasan dengan Rusia dan sering mengalami pemboman sejak Moskow melancarkan invasi pada Februari 2022.
Serangan di ibu kota Kyiv, Zaporizhzhia dan Lviv juga menargetkan infrastruktur , namun tidak menimbulkan korban jiwa, menurut pihak berwenang setempat.
Zelenskyy mengatakan bahwa jika rudal Rusia dan pesawat tak berawak Shahed terus menyerang, maka hal ini akan menjadi izin global untuk melakukan teror.
Presiden melakukan perjalanan ke Lituania untuk berpartisipasi dalam pertemuan puncak keamanan regional pada hari Kamis, dan mengatakan bahwa kejahatan Rusia merupakan ancaman tidak hanya bagi Ukraina, tetapi juga bagi setiap negara yang berbatasan dengan Rusia dan bagi semua orang yang menghargai hukum internasional.
Ukraina menandatangani perjanjian keamanan bilateral 10 tahun dengan Latvia pada pertemuan tersebut.
“Ini membayangkan dukungan militer tahunan Latvia untuk Ukraina sebesar 0,25% dari PDB,” kata Zelenskyy di X.
Pada hari Rabu, Presiden Amerika Serikat Joe Biden mendesak Dewan Perwakilan Rakyat AS untuk segera melakukan pemungutan suara mengenai rancangan undang-undang bantuan Ukraina senilai $60 miliar, yang telah tertahan di DPR setelah disetujui oleh Senat.
“Ada dukungan yang sangat besar terhadap Ukraina di antara mayoritas anggota Partai Demokrat dan Republik. Seharusnya ada pemungutan suara sekarang,” kata Biden kepada wartawan.
Parlemen Ukraina pada hari Kamis meloloskan rancangan undang-undang untuk merombak peraturan mobilisasi tentara ketika mereka mencoba untuk menghasilkan tenaga kerja baru untuk merotasi pasukannya .
Peraturan tersebut, yang harus ditandatangani oleh Zelenskyy sebelum menjadi undang-undang, akan mewajibkan laki-laki berusia antara 18 dan 60 tahun untuk memperbarui data pribadi mereka dengan otoritas militer, sehingga memungkinkan kantor wajib militer untuk melihat dengan lebih mudah siapa yang dapat dipanggil di wilayah mana pun.
RUU tersebut juga tidak menetapkan batasan waktu untuk dinas militer pada masa perang, yang berarti bahwa tentara yang telah berperang sejak awal invasi tidak akan memiliki tanggal demobilisasi dan kesempatan untuk kembali ke negaranya. Teks terakhir yang diubah mengenai tindakan kontroversial tersebut masih harus dipublikasikan di situs web parlemen.
Jenderal Ukraina Yuriy Sodol mengatakan kepada parlemen bahwa jumlah pasukan Rusia melebihi jumlah pasukan Ukraina tujuh hingga 10 kali lipat di wilayah timur.
“Kami kekurangan tenaga kerja,” kata Sodol, yang memimpin tentara di wilayah Kharkiv, Donetsk dan Luhansk di Ukraina timur.
Jenderal tertinggi pasukan Amerika di Eropa, Jenderal Christopher Cavoli, mengatakan kepada Kongres pada hari Rabu bahwa Ukraina akan kalah 10 banding satu dari Rusia dalam waktu beberapa minggu jika Washington tidak segera mengirimkan lebih banyak amunisi dan senjata. (dam)