Harga Minyak Naik Imbas Konflik Timteng, DPD: Jangan Naikkan Harga BBM Subsidi

mypertamina bbm subsidi pertalite

Ilustrasi bbm subsidi. Foto: Instagram/@ptpertaminapatraniaga

INDOPOS.CO.ID – Imbas konflik di Timur Tengah (Timteng) menyusul ketegangan militer antara Iran dan Israel diprediksi harga minyak mentah dunia akan mengalami kenaikan. Bahkan diperkirakan jauh melampaui USD 82 per barel, sesuai asumsi yang dipatok APBN.

Akibatnya subsidi di sektor energi, terutama BBM akan meningkat, dan menjadi beban baru fiskal Indonesia. Sejumlah ekonom menilai kenaikan harga BBM Subsidi akan sulit dielakkan bila kenaikan harga minyak mentah dunia berlangsung dalam waktu yang lama.

“Saya meminta pemerintah untuk tidak mengambil langkah menaikkan harga BBM Subsidi,” tegas Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti dalam keterangan, Selasa (16/4/2024).

Karena, menurutnya, timing waktunya sangat tidak tepat, terutama bagi kondisi ekonomi masyarakat di lapis bawah dan menengah. Sebab di Maret kemarin mereka usai melaksanakan puasa dan April lebaran.

“Ini sudah menjadi beban berat bagi masyarakat. Jangan ditambah kenaikan BBM,” ujarnya.

Dikatakan dia, momen Ramadan dan Lebaran, lazimnya masyarakat Indonesia meningkatkan spending belanja mereka. Apalagi mereka yang mudik, tentu ada cost transportasi yang relatif besar.

“Setelah kembali dari mudik, masyarakat dihadapkan kepada agenda pendidikan anak, mulai dari ujian akhir dan pendaftaran siswa baru atau kenaikan kelas. Jadi pemerintah harus memperhatikan ini secara serius,” katanya.

Dia mengusulkan agar pemerintah, melalui kementerian keuangan (Kemenkeu) melakukan penyesuaian atau pengalihan alokasi anggaran program kementerian yang masih bisa ditunda. Agar bisa membiayai kenaikan harga minyak dunia bila berlangsung lama.

“Kami menyadari bahwa lifting minyak Indonesia jauh di bawah kebutuhan, sehingga impor kita sudah di atas lifting. Jadi tugas pemerintah mencari jalan keluar yang berorientasi kepada tujuan negara, salah satunya melindungi rakyat,” ujarnya. (nas)

Exit mobile version