INDOPOS.CO.ID – Pengamat Komunikasi Politik Universitas Paramadina Hendri Satrio menyebut, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) merupakan partai politik yang sukses ketika menjadi oposisi. Karenanya jika mereka memilih berada di luar pemerintahan Prabowo – Gibran tentu tidak masalah.
“Kalau PDIP kalau di luar pemerintahan tidak masalah, mereka justru contoh paling canggih,” kata Hendri Satrio melalui gawai, Jakarta, Sabtu (27/4/2024).
Partai berlambang kepala banteng itu mampu mendulang suara yang signifikan sejak tahun 2014. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan meraup suara sebanyak 23.681.471 (18,95 persen).
Pada Pileg 2019, PDIP kembali meraih 27.053.961 atau 19,33 persen suara. Suaranya naik dari perolehan pada 2014 yaitu sebesar 23.681.471 atau 18,95 persen suara. Bahkan Pileh 2024, PDIP meraih suara sebanyak 25.387.279.
“(PDIP) menerima manfaat partai politik berada di luar pemerintahan setelah 10 tanun berada di luar pemerintahan, partai bisa hattrick terus kadernya jadi presiden dua periode,” ucap Hendri.
“Walaupun kemudian (kadernya) meninggalkan partai itu, tapi ini contoh paling sukses di luar pemerintahan,” tambahnya.
Setelah KPU menetapan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI Terpilih 2024-2029, sejumlah partai di luar Koalisi Indonesia Maju (KIM) mulai merapat. Seperti halnya Partai Nasional Demokrat (NasDem) menjadi partai pertama bergabung.
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) telah menunjukkan sinyal mendukung pemerintahan Prabowo. Namun, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) belum menentukan sikap. Termasuk PDIP belum mengungkap sikap politiknya.
“Sementara kalau PKS, kalau diajak masuk, dia masuk tidak ada masalah sama Prabowo,” nilai Hendri. (dan)