INDOPOS.CO.ID – Majelis Ulama Indonesia (MUI) menginginkan, kunjungan Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Paus Fransiskus ke Indonesia dapat menghadirkan solusi untuk mengatasi konflik di sejumlah negara. Seperti yang terjadi di Gaza Palestina.
“Saya sangat berharap, kehadiran Paus ini menjadi momentum penting antara lain membahas penyelesaian konflik yang terjadi di berbagai wilayah. Terutama Rusia-Ukraina dan Palestina-Israel serta menciptakan perdamaian,” kata Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Sudarnoto Abdul Hakim melalui gawai, Jakarta, Selasa (3/9/2024).
Padahal berbagai langkah politik dan diplomasi, untuk menghentikan genosida Israel terhadap Palestina sudah dilakukan. Namun, langkah itu masih jauh dari harapan karena Israel tetap melancarkan serangan.
“Karena itu, diperlukan cara lain antara lain dengan melibatkan tokoh-tokoh lintas agama dalam proses penghentian peperangan (peace making),” ujar Sudarnoto.
“Menciptakan perdamaian (peace building) dan memperkokoh aksi dan solidaritas kemanusiaan (human fraternity),” tambahnya.
Selain itu, kunjungan Paus menjadi kesempatan bersama di kalangan umat beragama untuk menegaskan dan memperkuat komitmen membangun perdamaian.
Mengingat pertentangan dan peperangan misalnya yang terjadi di Palestina dan Rusia-Ukraina, saat ini mengalami ekskalasi dan ini merusak perdamaian Dunia.
“Karena itu, kekuatan agama-agama menjadi penting untuk misi Perdamaian dan melawan segala bentuk penjajahan,” jelas Sudarnoto.
Paus telah tiba di Indonesia siang tadi. Dia akan melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta pada, Rabu (4/9/2024).
Kepala Negara Vatikan itu kemudian bakal menghadiri pertemuan dengan tokoh antaragama di Masjid Istiqlal, Jakarta, sekitar pukul 09.00 WIB pada, Kamis (5/9/2024).
Agenda selanjutnya mengadakan Misa Suci atau Perayaan Ekaristi di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta. Kegiatan tersebut diperkirakan dihadiri hingga 80 ribu umat Katolik. (dan)