INDOPOS.CO.ID – Pemimpin Gereja Katolik Dunia Paus Fransiskus mengunjungi Masjid Istiqlal Jakarta, Kecamatan Sawah Besar jaraknya berdekatan dengan Gereja Katedral Jakarta. Paus diagendakan melihat terowongan silaturahmi yang menghubungkan dua rumah ibadah itu, Kamis (5/9/2024).
Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar menjelaskan, filosofis di balik pembangunan terowongan silaturahmi tersebut. Pembangunannya dimulai pada 15 Desember 2020 dan rampung pada 20 September 2021.
“Yang mulia yang kami sangat hormati (Paus), izinkan saya sedikit tentang trowongan ini, bahwa ini dibangun tahun lalu oleh Pemerintah Indonesia, Presiden Joko Widodo,” kata Nasaruddin di Jakarta, Kamis (5/9/2024).
Terowongan bawah tanah itu menjadi ikon Kebhinekaan di Jakarta. Momen kunjungan Paus Fransiskus ke Masjid Istiqlal menambah nilai historis bangunan tersebut.
“Fungsinya menghubungkan dia rumah ibadah yang sangat fungsional. Karena itu, kami mohon yang mulia untuk menjadi saksi akan fungsi trowongan,” ujar Nasaruddin.
Ia mengemukakan, di bawah terowongan itu ada dua level tempat parkir, bisa menampung hingga seribu mobil yang bisa digunakan pengunjung dua rumah ibadah.
“(Gereja) Katedral di sebelah sahabat kami di sebelah, kemudian di sini Masjid Istiqlal, dan ini bisa digunakan bersama,” jelas Nasaruddin.
Terowongan tersebut dijadikan museum, dilengkapi hiasan ikonik dari tembaga berbentuk tangan, lampu, serta musik mengalun sepanjang lorong.
“Di dalam trowongan ini ada pemandangan yang sangat indah, yang melambangkan simbol silaturahim,” ungkap Nasaruddin.
Selain itu, menggambarkan kerja sama yang sangat baik antarumat bergama, dan terowongan itu bisa digunakan untuk meeting antarumat beragama.
“Harapan kami dengan yang mulia, semoga dengan ada trowongan silaturahmi ini menjadi jembatan persaudaraan, bukan saja katolik dan Islam tapi antarumat beragama, dan antarumat manusia,” imbuh Nasaruddin. (dan)