INDOPOS.CO.ID – Pengamat komunikasi politik Emrus Sihombing kurang sependapat dengan pernyataan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi, membandingkan penggunaan jet pribadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri. Menurutnya, persoalan itu memiliki ranah berbeda.
“Kalau Hasan Nasbi Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan misalnya mengatakan Megawati menggunakan pesawat pribadi, misalnya di pendapatnya. Dia tidak ada ayahnya jadi presiden, tidak ada putrinya jadi presiden,” kata Emrus melalui telepon, Jakarta, Jumat (20/9/2024).
Ia membenarkan, pernyataan Hasan soal tidak ada jabatan publik yang melekat terhadap keduanya itu. Namun, terdapat pengaruh keluarga dalam penggunaan jet pribadi Kaesang.
“Kita harus lihat dari konteks komunikasi, jadi jangan serta merta berpendapat kawan itu bahwa mengatakan bukan pejabat publik, betul bukan pejabat publik. Tetapi relasi family ‘kan dekat,” ucap Emrus.
Dalam ilmu komunikasi dijelasakannya ada istilah perantara atau medium. Medium itu memiliki kredibilitas berbeda, sehingga akan menentukan pengaruh.
“Jadi mediumnya kepada presiden bisa anak, istri, bisa ponakan. Kalau medium yang paling itu adalah kalau presiden itu perempuan berarti suaminya. Kalau presiden itu laki-laki berarti istrinya,” jelas Emrus.
“Baru kita lihat antara anak dan ponakan, tentu lebih berpengaruh anak dari pada ponakan. Jadi, jangan semata-mata dilihat Kaesang itu bukan pejabat publik, tapi sebagai putra presiden,” tambahnya.
Menurutnya, pemakaian jet pribadi yang ditumpangi Megawati kala itu tidak membawa pengaruh keluarganya. Juga tak dimanfaatkan fasilitas tersebut untuk kerabatnya.
“Dikaitkan dengan Megawati, Megawati kan bukan presiden bapaknya pada saat itu, memakai jet itu. Bukan anaknya, bukan cucunya. Beda itu konteksnya, supaya kita luruskan lah,” jelas Emrus.
Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep bersama sang istri Erina Gudono sempat menjadi sorotan di media sosial, karena menggunakan fasilitas jet pribadi saat bertolak ke Amerika Serikat, pada 18 Agustus 2024. Tak lama berselang, dia dilaporkan soal gratifikasi ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), kini dia sudah klarifikasi.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi membela Kaesang soal dugaan gratifikaai penggunaan jet pribadi. Ia membandingkan hal serupa dengan tokoh nasional dan pejabat lain.
“Dalam tema yang sama, kira-kira banyak pejabat publik yang juga menggunakan private jet, saya nggak tahu kapan terakhir misalnya kapan terakhir misalnya Ibu Megawati menggunakan pesawat komersil,” ucap Hasan dalam sebuah podcast yang diunggah akun Instagram @hasan_nasbi dilihat, Rabu (18/9/2024).
“Karena dari media-media yang kita baca misalnya dari tayangan-tayangan, bahkan video-video yang kita lihat ibu Mega kerap kali menggunakan privat jet di dalam negeri maupun luar negeri,” sambungnya.
Hasan kemudian membandingkan Kaesang dengan tokoh tertentu. Menurut penilaiannya, tokoh yang dimaksud tersebut mempunyai status lebih tinggi.
“Nah, terus orang bilang Ibu Mega bukan pejabat publik, Kaesang juga bukan pejabat publik, Kaesang kan anak presiden,” tuturnya.
“Tapi Ibu Mega ‘kan kalau misalnya di atas 5 tahun yang lalu ibunya Menteri Koordinatir Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Puan Maharani, red), ya ‘kan, kalau 5 tahun terakhir ibunya ketua DPR kira-kira posisinya relatif mirip-miriplah,” sambungnya. (dan)