INDOPOS.CO.ID – Sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Lebak, Provinsi Banten, belakangan ini mengaku gerah oleh tindakan Penjabat (Pj) Bupati Lebak Gunawan Rusminto yang dituding tidak netral dalam kontestan Pemilihan kepala daerah (Pilkada) Lebak 2024.
Pasalnya, meski tidak menyebut nama langsung calon yang didukungnya, namun dalam beberapa kali pertemuan dengan aparaturnya, Pj Bupati selalu mengarahkan untuk memilih calon bupati yang membawa perubahan. Di mana seperti diketahui jargon ‘Perubahan’ itu adalah milik salah satu pasangan calon yang didukung oleh 3 partai politik.
Salah seorang pejabat Pemkab Lebak kepada indopos.co.id menceritakan, saat Gunawan yang juga Kepala Biro Pemerintahan Pemprov Banten ini melakukan kunjungan ke Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) pada tanggal 28 Agustus 2024 lalu sekitar pukul 15.30 WIB tentang optimalisasi BLK (Balai Latihn Kerja) berjanji mau menaikan Tukin pegawai.
Saat memasuki sesi sosialisasi Pemilu, inti arahan dari Pj Bupati saat itu meminta ASN harus netral.
”Kalau kegiatan berkampenye ada hukumannya, non job sampai diberhentikan,” ungkap pejabat Lebak menirukan ucapan Pj Bupati kepada indopos,Jumat (27/9/2024).
Tapi ironisnya, Pj Bupati meminta kepada ASN untuk memilih calon pemimpin yang dapat membawa perubahan. “Pilihlah pemimpin yang tidak mengandalkan APBD, bisa masuk ke Kementerian untuk minta bantuan,” ungkap pejabat tadi kembali menirukan ucapan Pj Bupati.
Padahal semua tahu, salah satu Paslon yang membawa jargon Perubahan adalah paslon yang didukung oleh partai pemerintah.” Kita kan semua sudah tahu ke paslon mana arah dukungan dari Pj Bupati dan paslon mana yang memiliki kedekatan dengan pemerintahan pusat,” cetusnya
Tidak sampai disitu, Pj Bupati dalam arahannya juga menyebutkan, bahwa besok hari pendaftaran paslon, harus diingat ingat nomornya. “Sebenarnya bapak ibu boleh ikut untuk mendengar Visi-misi tapi jangan ikut euforianya. Pilihlah pemimpin yang membawa Perubahan supaya Lebak tidak gini gini aja,” kata Pj Bupati kepada para ASN.
Sementara salah seorang mantan birokrat senior di pemkab Lebak mengaku kerap menerima keluhan dari para ASN atas dugaan keberpihakan Pj Bupati Lebak kepada salah satu paslon yang mengusung jargon Perubahan.
Ia mengaku, beberapa pegawai atau ASN di lingkungan pemkab Lebak ada yang mengadukan hal tersebut. Dimana, dalam kunjungannya ke setiap wilayah kecamatan, ada momen pertemuan tertutup dengan Pegawai.
“Yang anehnya, momen pertemuan tertutup tersebut, semua orang dilarang membawa Handphone (HP) ke dalam ruangan, dan semua HP harus dikumpulkan. Pengumpulan HP itu untuk apa ? Apa urgensinya, jika masalah kerjaan atau dokumen penting, tidak harus HP di kumpulkan,” ungkapnya
Dirinya berharap Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian melalui Pj Gebernur Banten Al Muktabar untuk mengevalusi penempatan Gunawan Rusminti sebagai Pj Bupati Lebak, agar tidak terjdi resistensi di lingkungan Pemkab Lebak.
“Saya dapat info, civil society dan beberapa LSM akan melakukan aksi demo ke kantor Gubernur Banten dan Kemendagri agar mengevaluasi penempatan Gunawan sebagai Pj Bupati Lebak,” ungkap mantan pejabat senior di Pemkab Lebak yang enggan ditulis namanya ini.
Sementara Penjabat (Pj) Bupati Lebak Gunawan Rusminto yang dikonfirmasi membantah adanya isu yang beredar jika dirinya cawe-cawe di Pilkada 2024 ini.
Dia menegaskan, tegak lurus dalam mengawal pilkada serentak yang akan digelar 27 November 2024 mendatang. “Kata siapa dan informasi dari mana, ga betul itu,” kata Gunawan.
Ia beralasan, pengarahan untuk memilih calon pemimpin yang membawa perubahan adalah, karena siapapun nanti yang jadi bupatinya pasti akan membawa perubahan. ”Siapapun nanti yang jadi pemimpinnya pasti akan membawa perubahan kan,” kilah Gunawan.
Ketika disinggung alaaan pengumpulan handphone para ASN saat pertemuan tertutup, Gunawan mengatakan agar para ASN fokus dan tidak main handphone dan terima telepon saat berlangsungnya pertemuan tersebut.” Biar fokus gak pada main HP dan terima telepon,” kilahnya lagi. (yas)