INDOPOS.CO.ID – Rencana pertemuan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto dinilai makin menguatkan sinyal partai berlambang kepala banteng itu bergabung dengan parpol Koalisi Indonesia Maju (KIM).
“Saya memprediksi kelihatannya PDIP bisa bergabung atau akan bergabung pada koalisi Prabowo – Gibran atau Koalisi Indonesia Maju,” kata Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin melalui gawai, Jakarta, Jumat (27/9/2024).
Menurutnya, banyak indikasi yang menunjukan kecenderungan PDIP akan bergabung dengan pemerintahan mendatang. Pertama, pernyataan Ketua DPP PDIP Puan Maharani bahwa dalam politik semua bisa terjadi.
“Indikasinya banyak, pernyataan mba Puan mengatakan, tidak ada yang tak mungkin. Lalu saya lihat indikasi, satu pertemuan Prabowo dengan Megawati,” ujar Ujang.
Selain itu, wacana revisi Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2018 Tentang MPR, DPR, DPRD, dan DPD (UU MD3) yang dapat mengubah formasi Ketua DPR tidak mencuat ke publik.
Bila UU MD3 direvisi, yang akan diubah ialah terkait Pasal 427D ayat (1) huruf b UU MD3, isinya bahwa ketua DPR adalah anggota DPR dari partai politik yang memperoleh kursi terbanyak pertama di DPR.
“Kedua, soal Undang-Undang MD3 yang dulu ramai akan direvisi, ngga ada. Kita tahu bahwa UU MD3 ketika itu tidak direvisi maka, PDIP tetap sebagai ketua DPR,” ucap Ujang.
Indikasi lainnya ialah, tidak ada anggota DPR menentang soal pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Kementerian Negara pada Kamis (19/9/2024) kemarin. Padahal publik mengkritiknya karena menentukan kementerian tanpa batasan.
“Lalu indikasi ketiga, revisi UU Kementerian Negara, publik mengkritik bahwa mungkin nanti akan ada anggaran yang bertambah. Lalu ketua banggar Said Abdullah dari PDIP mengatakan, membela tidak ada masalah dengan anggaran,” tutur Ujang.
Ia menambahkan, ada keinginan mengembalikan fungsi rumah Dewi Soekarno yang bertempat di Gedung Museum Satriamandala, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan.
“Itu keliatannya sudah ada pembicaraan-pembicaraan. bisa jadi dikembalikan seperti masa lalu,” ujar Ujang.
“Ini indikasi-indikasi banyak, bisa saja bahww PDIP gabung pemerintahan Prabowo-Gibran,” tambahnya. (dan)