INDOPOS.CO.ID – Aksi pembubaran dan perusakan fasilitas dalam acara diskusi publik dinilai, menandakan kualitas demokrasi Indonesia menurun. Bahkan telah mencoreng kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di akhir masa jabatannya.
Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin menyebut, demokrasi di ujung pemerintahan Jokowi tidak sehat dan sangat terganggu akibat tindakan premanisme tersebut.
“Sangat terlukai. Sayang sekali, pemerintahan Jokowi dicederai oleh demokrasi yang dibajak oleh oknum-oknum tertentu,” kata Ujang melalui gawai, Jakarta, Selasa (1/10/2024).
Padahal mendekati masa pensiun, seharusnya Jokowi mampu menjaga alam demokrasi Indonesia tetap baik. Sehingga kepemimpinannya bakal berakhir dengan husnul khotimah.
“Kalau (kepemimpinan) Jokowi husnul khotimah seharusnya iklim demokrasinya tetap dijaga dan tetap dipelihara,” ucap Ujang.
Bahkan sangat merugikan pemerintahan Jokowi. Serta membuat citra kepala negara menjadi kurang baik di mata publik.
“Sangat negatif, sangat merusak citra Jokowi. Merugikan Jokowi, mestinya demokrasinya terjaga, mestinya demokrasi Jokowi itu baik-baik saja ternyata dicederai oleh hal-hal seperti itu,” imbuh Ujang.
Senanda pengamat politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (UIN Jakarta) Syarif Hidayatullah Jakarta A Bakir Ihsan mengatakan, tindakan premanisme dalam acara diskusi publik menjadi catatan kurang bagus di akhir kekuasaan Jokowi.
“Jadi, kalau orang mengakhiri kepemimpinan itu seharusnya dalam bahas agama husnul khatimah. Jadi mengakhiri dengan hal-hal yang baik. Tapi, dengan peristiwa semacem ini menandakan bahwa negara semakin jarang hadir di tengah rakyatnya yang bersifat kritis,” kritik Bakir terpisah lewat rekaman audio.
Seharusnya negara mampu memberikan ruang terhadap para pengkritik tentang kinerja pemerintahan. Diketahui perusakan dan pembubaran diskusi itu terjadi di kawasan Kemang, Jakarta Selatan pada Sabtu (28/9/2024).
“Siapapun mereka, mereka punya hak yang sama menyampaikan atau berdiskusi untuk bersuara tentang apa saja,” jelas Bakir. (dan)