INDOPOS.CO.ID – Negosiator utama Rusia Vladimir Medinsky, pada pembicaraan damai dengan Ukraina, mengatakan bahwa Kiev mengambangkan gagasan untuk menjadi negara netral.
“Ukraina mengusulkan model Austria atau Swedia dari negara demiliterisasi netral, tetapi dengan tentara dan angkatan lautnya sendiri,” kata Medinsky kepada wartawan, seperti dilansir rt.com, pada hari Rabu (16/3/2022).
Ia menambahkan bahwa ukuran Angkatan Darat Ukraina termasuk di antara masalah yang dibahas.
Moskow ingin Ukraina secara resmi menjadi negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan NATO. Rusia menyerang Ukraina pada 24 Februari, dengan tujuan untuk demiliterisasi negara itu.
Medinsky menegaskan kembali bahwa Moskow ingin Kiev mengakui Krimea sebagai bagian dari Rusia, dan kemerdekaan Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk (DPR dan LPR), yang memisahkan diri dari Ukraina tak lama setelah kudeta 2014 di Kiev.
Masalah utama lainnya yang menjadi perhatian Rusia adalah denazifikasi Ukraina dan hak-hak penutur bahasa Rusia yang tinggal di negara itu.
“Ada beberapa kemajuan dalam beberapa masalah, tetapi tidak semuanya,” kata Medinsky terkait pembicaraan dengan Kiev.
Mengomentari model netralitas Ukraina ini, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan itu dapat dilihat sebagai kompromi tertentu.
Austria mendeklarasikan dirinya sebagai negara netral pada tahun 1955. Undang-undangnya melarang negara tersebut bergabung dengan aliansi militer dan menjadi tuan rumah pangkalan militer asing di tanah Austria.
Swedia sering digambarkan sebagai negara non-blok mengingat tradisi lama yang tidak secara resmi bergabung dengan blok militer mana pun. Ini bukan anggota NATO dan tidak memiliki pangkalan asing di wilayahnya.
Namun, dalam menanggapi serangan Rusia di Ukraina, NATO mengundang non-anggota Swedia dan Finlandia untuk menghadiri pertemuan blok pimpinan AS dan memutuskan untuk berbagi intelijen dengan mereka.
Pemimpin Ukraina sebelumnya mengatakan siap untuk membahas potensi netralitas dengan Rusia. Pada saat yang sama, Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan Ukraina harus menerima jaminan keamanan dari Rusia dan Barat.
Moskow menyerang Ukraina pada tanggal 24 Februari, menyusul kebuntuan tujuh tahun atas kegagalan Ukraina untuk menerapkan ketentuan perjanjian Minsk. Pada akhirnya Rusia mengakui Republik Donbass di Donetsk dan Lugansk.
Rusia kini menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.
Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah klaim bahwa pihaknya berencana untuk merebut kembali kedua republik tersebut dengan paksa. (dam)