Pangkalan Militer di Mykolaiv Diserang, Puluhan Tentara Ukraina Diduga Tewas

Tentara Ukraina

Seorang tentara Ukraina tampak emosional di lokasi serangan, Kota Mykolaiv. (VTM via news.sky.com)

INDOPOS.CO.ID – Pangkalan militer di Kota Mykolaiv, Ukraina diserang rudal pasukan Rusia. Sekitar 80 tentara Ukraina diduga tewas akibat serangan itu.

Sekitar 200 tentara Ukraina diperkirakan berada di dalam barak di Mykolaiv, di selatan negara yang dilanda perang itu , ketika mereka menjadi sasaran serangan pasukan Rusia pada hari Jumat.

“Sedikitnya 50 mayat telah ditemukan,” kata seorang prajurit Ukraina kepada kantor berita AFP, seperti dikutip Sky News, Minggu (20/3/2022).

“Kami tidak tahu berapa banyak lagi yang berada di puing-puing,” ujar prajurit Ukraina tersebut.

Media Belgia Vlaamse Televisie Maatschappij (VTM) mengunjungi lokasi serangan rudal dan memfilmkan kehancuran yang disebabkan serangan pasukan Rusia tersebut dan mayat ditarik dari puing-puing.

Sebuah sumber di kamar mayat mengatakan kepada penyiar bahwa 80 orang diyakini telah tewas.

Seorang tentara bernama Alexander yang selamat dari serangan mengatakan dia terbangun oleh suara ledakan sekitar pukul 6 pagi.

“Saya mendengar ledakan pertama, saya bangun dan mengambil senjata saya, dan kemudian datang ledakan yang paling dahsyat. Saya tidak akan pernah melupakannya, itu mengguncang segalanya,” katanya kepada VTM, seperti dilansir Sky News.

“Tidak ada lagi udara untuk bernapas. Saya mengenakan masker ini dan duduk lebih dekat ke lantai, mengambil pistol saya, dan menyalakan lampu di ponsel saya. Setelah saya keluar, saya baru menyadari apa yang telah terjadi,” tambahnya.

VTM mengatakan setidaknya dua rudal menghantam pangkalan militer. Korban tewas belum dikonfirmasi oleh pihak berwenang Ukraina.

Alexander mengatakan rekan-rekannya terus mati untuk Ukraina karena satu “kurcaci bodoh” yang menginginkan perang dan ingin menguji senjatanya.

“Saya tidak ingin memikirkannya, saya tidak suka menangis, tetapi terkadang pukulan emosional itu terlalu keras,” ujar Alexander. (dam)

Exit mobile version